Kesulitan Mengalahkan Diri Sendiri

- Jumat, 19 November 2021 | 19:45 WIB
LANGGANAN SUMBANG MEDALI: Tim Kriket Kaltim yang diperkuat Berlian dan Ainah, usai melakoni pertandingan di PON XX Papua, beberapa waktu lalu.
LANGGANAN SUMBANG MEDALI: Tim Kriket Kaltim yang diperkuat Berlian dan Ainah, usai melakoni pertandingan di PON XX Papua, beberapa waktu lalu.

Atlet asal Berau Berlian Duma Pare dan Noor Ainah turut memperkuat kontingen Kaltim cabang olahraga kriket di PON XX Papua. Keduanya pun berhasil menyumbangkan medali perak dan perunggu bagi Kaltim.

SUMARNI, Tanjung Redeb 

BERLIAN dan Ainah masuk dalam tim putri kriket mewakili Kaltim di PON Papua. Tak jarang memang kedua atlet andalan Bumi Batiwakkal ini dipanggil untuk memperkuat Kaltim. Termasuk pada kejuaraan nasional. 

Bagi Berlian, perjuangan untuk bisa ambil bagian di ajang pesta olahraga nasional di Indonesia bukan hal mudah untuk dilalui. Tantangan dan kendala harus dihadapi. Terlebih saat menjalani Pemusatan Latihan Daerah (puslatda) dengan fasilitas yang terbatas,  tetapi dituntut harus tetap menjalani latihan yang maksimal.

Ditambah dengan rasa bosannya menu makanan yang disajikan setiap hari, dan begitu pula saat di Papua, Berlian mengaku terkendala dengan makanan yang disajikan.

"Tapi hal yang paling berkesan saat mengikuti PON tahun ini, pada saat tampil saya bagus dan menang melawan tuan rumah ketika perebutan tiket ke semifinal nomor twenty's," ujar Berlian.

Di samping itu, karena cukup lamanya tidak mengikuti kejuaraan, sehingga mental Berlian teruji kembali dari nol. Ibaratnya saat dirinya pertama kali mengenal kriket, dan kesulitan utama baginya adalah mengalahkan dirinya sendiri. Sebab terkadang dirinya agak susah mengontrol kesabarannya  saat bertanding.

Bahkan, menurutnya untuk PON tahun ini cukup berat baginya karena semua provinsi juga memiliki persiapan yang sangat matang, dan kualitas pemain yang merata bagusnya. Tim putri Kaltim pun harus puas dengan torehan medali perak dan perunggu di PON Papua.

"Tapi kembali lagi, mental yang berbicara saat di lapangan. Mungkin yang paling kecewa itu adalah pelatih karena tidak  sesuai yang dia harapkan," kata perempuan kelahiran 3 Januari 1992 ini.

Di sisi lain, Berlian tak berkecil hati. Karena ada orang-orang yang selalu mendorong dan memberinya motivasi semangat untuk selalu berambisi menjalani setiap kejuaraan yang dilakoni. "Khususnya dari kedua orangtua saya yang selalu mendoakan dan mendukung saya. Selain itu keluarga dan sahabat-sahabat saya. Serta pengurus kriket Berau, dan teman-teman kerja saya, tim saya dan pelatih saya," tuturnya.

Guna mendukung peningkatan prestasi kriket Kaltim, khususnya Berau, dirinya mengharapkan pihak terkait bisa memenuhi kebutuhan fasilitas adalah penunjang latihan. "Harus dipenuhi dulu karena dengan adanya sarana dan prasarana latihan atlet yang memadai, akan lebih mudah menggali teknik dan kualitas kemampuan atlet," pesannya.

"Harapannya kriket Kaltim terus berkembang dan bibit-bibit pemain lebih di asah lagi kemampuannya," lanjutnya.

Sebagai atlet peraih medali perak di ajang SEA Games 2017 lalu. Sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah, keinginan Berlian bisa mendapatkan pekerjaan pun terwujud. Dirinya pun sudah tercatat sebagai salah satu pengajar di SD 007 Tanjung Redeb.

Meski harus menjalankan tugas sebagai guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Berlian tetap masih bisa aktif di dunia kriket. "Target bisa memberikan hasil yang maksimal untuk Berau saat menjadi tuan rumah Porprov 2022 mendatang," katanya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X