Wabup Bakal Sidak Pasar dan Distributor

- Selasa, 23 November 2021 | 19:48 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Gamalis, mengingatkan para pedagang dan distributor agar tidak memanfaatkan momen Natal dan Tahun Baru dengan mencari keuntungan berlebihan. Sehingga harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Hal itu kata dia sangat merugikan masyarakat.

“Jangan sampai ada harga kebutuhan pokok yang melambung, atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ada,” Tegas Gamalis, Senin (22/11).

Untuk mengatasi hal itu, dirinya akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa toko dan Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) untuk melihat harga-harga apakah stabil atau memang ada kenaikan harga, seperti minyak goreng. “Nanti kita akan lakukan sidak ke beberapa lokasi untuk melihat secara langsung harga bahan pokok. Tidak bisa kita beri tahu kapan namun yang jelas sesegera mungkin,” kata dia.

“Untuk razia ini juga nanti saya tidak sendiri, karena akan ada dinas terkait serta Bulog, mereka yang lebih memahami harga dan stok-stok yang ada saat ini, nanti kita rencanakan hal itu,” tandas Gamalis.

Seperti diketahui saat ini harga minyak goreng di pasaran melambung tinggi. Kondisi ini dipengaruhi karena stok minyak goreng menipis. Kepala Perum Bulog Berau, Apriansyah, mengakui stok minyak goreng di gudang Bulog mengalami kekosongan sejak Juli lalu. Kondisi ini pun telah disampaikan ke pusat agar mendapat pasokan minyak.

Meski saat ini mengalami kekosongan, namun Apriansyah membantah jika minyak goreng di wilayah Kabupaten Berau mengalami kelangkaan. “Memang stok kami kosong, tapi tidak termasuk dikatakan langka. Masih ada stok di pasaran, hanya harganya cenderung mahal,” bebernya, Senin (8/11) lalu.

Menurutnya, penyebab utama kekosongan lantaran produksi masih terkendala bahan baku. Bahkan ia mendengar isu harga bahan baku minyak goreng juga cenderung tinggi.

Menurut Apri, jika stok terus-terusan kosong, dia khawatir akan ada lonjakan harga yang lebih tinggi. Seperti kasus harga gula yang pernah melonjak tahun lalu, tepat saat masa pandemi.

Untuk sementara, pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait. Jika harga tidak kunjung turun, pihaknya akan melakukan operasi pasar. Ia pun berharap stok minyak goreng di Perum Bulog Berau dapat terpenuhi. “Kami berupaya untuk menekan harga yang tinggi,” tutupnya.

Sesuai data Dinas Koperasi, Perdagangan dan Industri (Diskoperindag) Berau, mencatat harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di Kabupaten Berau hanya Rp 18 ribu per liter. Tetapi harga terbaru di pasaran per Minggu (7/11) kisaran Rp 30 sampai Rp 40 ribu per liter.

Kepala Diskoperindag Berau, Salim memastikan stok yang tersedia cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Berau. “Hampir di seluruh wilayah harga minyak yang cenderung tinggi. Yang pasti kami upayakan agar stok tidak habis dulu. Kami akan cek lagi ke lapangan,” tandasnya. (aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X