TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Berau Mustakim Suharjana, mengaku kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Padahal sebagai garda terdepan sektor pertanian, satu penyuluh idealnya bertugas untuk satu kampung. Namun jumlah penyuluh yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun Tenaga Harian Lepas (THL) hanya berjumlah 64 orang.
Mustakim mengatakan, saat ini ada penyuluh yang masih memegang beberapa kampung. “Di data kita ada 100 kampung, 13 Kecamatan, dan 10 kelurahan. Tapi, tenaga penyuluh yang ada baik ASN maupun THL hanya 64 orang, sehingga dilihat dari angka kekurangannya sangat banyak,” ucap Mustakim, Senin (23/11) lalu.
Dengan kondisi ini, pihaknya tak bisa berbuat banyak. Apalagi rekrutmen untuk tenaga penyuluh ini tidak bisa dilakukan. Mengingat belum ada payung hukumnya. Karena yang bisa melakukan rekrutmen pemerintahan provinsi dan Kementerian Pertanian.
Untuk itu, keberadaan tenaga penyuluh yang ada di Berau dimaksimalkan. Terutama, dalam pelayanan kepada petani. Sebab, salah satu kunci keberhasilan pertanian berada di pundak tenaga penyuluh lapangan sebagai ujung tombak.
Dirinya mengakui, penempatan tenagah penyuluh untuk masing-masing kecamatan tidak merata. Seperti di Kecamatan Batu putih yang hanya didampingi tiga tenaga penyuluh, Kecamatan Talisayan empat penyuluh, dan Kecamatan Kelay tiga penyuluh. “Karena banyak yang pensiun, jadi rekrutmen ASN khusus penyuluhan kurang. Tahun depan banyak yang pensiun lagi. Otomatis jumlah yang ada ini akan berkurang lagi,” ujarnya.
Mustakim berharap Sumber Daya Manusia (SDM) untuk tenaga penyuluh pertanian bisa ditambah, agar tiap kampung memiliki tenaga penyuluh pertanian minimal satu petugas. Guna meningkatkan produksi pertanian di setiap kampung. (aky/udi)