PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA

- Kamis, 25 November 2021 | 19:41 WIB
Samsiadi
Samsiadi

PENDIDIKAN adalah usaha sadar untuk mengembangkan akhlak, keterampilan, dan pengetahuan anak dan pemuda di sekolah atau di rumah. Agar hidup mereka bahagia dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Pendidikan tidak hanya ada di sekolah, pesantren dan kampus, tetapi juga terjadi di rumah. Meski tidak tertulis, karakter orangtua di rumah akan membentuk karakter anak-anak.

Bayangkan sejak bangun tidur, berangkat ke sekolah, pulang sekolah, dan menjelang tidur, anak-anak berinteraksi dengan orangtua. Orangtua akan menjadi contoh bagi anak-anak yang ada di rumah. Sehingga orangtua mempunyai tanggung jawab untuk menjadi model yang baik bagi anak-anaknya.

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi seorang anak. Sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, seorang anak akan berkenalan terlebih dahulu dengan situasi keluarga. Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa yang akan datang. Keluarga sebagai pendidikan yang pertama dan utama bagi anak.

 Orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mulai menerima pendidikan. Pada setiap anak terdapat suatu dorongan dan daya untuk meniru. Dengan dorongan ini anak dapat mengerjakan sesuatu yang dikerjakan oleh orangtuanya. Oleh karena itu orangtua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Apa saja yang didengarnya dan dilihat selalu ditirunya tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya.

Dalam hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orangtua. Karena masa meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak anak di kemudian hari.

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orangtuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Sebagaimana yang dikemukakan Prof. Dr. Romelah yang merupakan Dosen Prodi PAI Pascasarja Universitas Muhammadiya Malang, bahwa salah satu pendidikan anak yang dimulai dari keluarga adalah kemandirian dan tanggung jawab, seorang anak harus dibiasakan untuk mandiri. Contoh sederhana adalah mencuci pakainnya sendiri.

Di rumah, orangtua berperan dalam pembentukan karakter aspek penting yang mungkin gagal dikembangkan di sekolah. Karena itu keberadaan orangtua minimal ibu di rumah sangat penting. Orangtua seperti apa? Orangtua yang paham bagaimana mendidik anak melalui ucapan dan tindakan. Tidak perlu sekolah tinggi, asal mau belajar dan menggunakan nurani, setiap orangtua bisa menjadi orangtua yang baik. Di rumah, anak-anak belajar kebersihan, kedisiplinan, kejujuran, kemandirian, dan tanggung jawab.

Pendidikan informal, yaitu pendidikan keluarga secara potensial berakar dari pergaulan biasa, khususnya antara orangtua dan anak didik. Jadi, setiap pergaulan tersebut adalah suatu lapangan pesiapan untuk berubah menjadi situasi pendidikan kegiatan mendidik dilandasi oleh nilai moral tertentu. Dalam proses pendidikan setiap orangtua wajib mengembangkan potensi anak didiknya, dan banyak tergantung dari suasana pendidikan bagaimana tugas tersebut diwujudkan.

Setiap anak adalah individu yang tidak dapat diibaratkan sebagai tanah liat yang bisa ‘dibentuk’ sesuka hati oleh orangtua. Maka pergaulan tersebut juga harus ditandai oleh tanggung jawab moral yang secara konsisten dilandasi oleh sikap dipercayai dan memercayai, suatu pola relasi hubungan antara kesadaran tentang kewajiban dengan kepatuhan orangtua atas kesadaran tersebut. Anak adalah amanah dan titipan dari Allah SWT dan tugas orangtua adalah merawat, mendidik, menjaga dan memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang dimaksud tentu saja yang sesuai dengan batas kemampuan orangtua.

Anak adalah generasi penerus bangsa. Anak dan masa depan adalah satu kesatuan yang dapat diwujudkan untuk membentuk suatu generasi yang dibutuhkan oleh bangsa, terutama bangsa yang sedang membangun. Peningkatan keterampilan, pembinaan mental dan moral harus lebih ditingkatkan begitu juga dengan aspek-aspek lainnya.

Menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan berbagai perubahan tata nilai, maka anak harus mendapat pembinaan intensif dan terpadu. Untuk itu, orangtua harus memperhatikan perkembangan jasmani, rohani, dan akal anak-anaknya.

Pendidikan anak yang pertama dan paling utama dalam Islam adalah pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam. Pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada tuntunan agama Islam yang diterapkan dalam keluarga, yang dimaksudkan untuk membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia yang mencakup etika, moral, budi pekerti, spiritual atau pemahaman dan pengalaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Yang nantinya hal itu merupakan sumbangan penting bagi pembangunan bangsa dan negara. (*/udi)

*) Mahasiswa Prodi PAI Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X