MANAGED BY:
JUMAT
29 SEPTEMBER
UTAMA | SANGGAM | PEMERINTAHAN | PARLEMENTARIA | EKONOMI | ALL SPORT | KALTIM | KOMBIS

UTAMA

Sabtu, 27 November 2021 19:36
Video Anak Diculik dan Dilecehkan yang Sempat Viral Ternyata Pengakuan Palsu
VIRAL..!! Santriwati Itu Bukan Diculik, Tapi Kabur dari Pesantren
MINTA MAAF: NHH (12) bersama orangtuanya, meminta maaf akibat membuat heboh masyarakat, dengan mengaku diculik dan dilecehkan.

TANJUNG REDEB – Masyarakat Berau sempat dihebohkan dengan postingan di media sosial, pada Kamis (25/11) lalu, postingan itu menyebutkan adanya salah satu santriwati dari salah satu pesantren di Berau yang mengaku diculik dan dilecehkan oleh orang tidak dikenal.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, NHH sempat mengaku sakit pada bagian perut. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata NHH, karena berjalan kaki dari pesantren menuju ke Jalan Ahmad Yani.

Video itu pun sempat memancing amarah masyarakat setempat. Namun saat dikonfirmasi Jumat (26/11), Paur Humas Polres Berau, Iptu Suradi memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar. Jelasnya, kronologi sampai beredarnya kabar tersebut karena sang santri tidak tahan tinggal di pondok pesantren, sehingga memilih untuk kabur.

“Dari Polsek Tanjung Redeb sudah melakukan pemeriksaan terhadap si anak dengan inisial NHH (12). Dan ternyata itu (soal penculikan dan pelecehan, red) tidak benar,” tegasnya. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan kepada si anak. Namun juga terhadap saksi yang pertama kali melihat korban.  Di mana NHH mengaku bahwa dirinya merancang cerita tersebut, karena tidak betah.

“Skenario atau pengakuan palsu dari yang bersangkutan. Bahwa NHH sebenanya tidak betah tinggal di pesantren,” jelas perwira balok dua tersebut. Diketahui juga, NHH terpaksa berbohong karena takut dengan orangtuanya yang ingin anaknya tetap berada di pesantren tersebut.

“Ketika diperiksa, yang bersangkutan juga mengaku sempat meminta tumpangan motor kepada masyarakat yang lewat di Jalan Ahmad Yani, untuk diantar ke rumah neneknya di kawasan tepian Kecamatan Sambaliung untuk menenangkan diri di sana,” katanya.

Sementara tambah Suradi, saksi yang pertama kali bertemu korban di Jalan Ahmad Yani mengaku dengan spontan mengunggah video tersebut ke grup WhatsApp, karena kasihan dengan pengakuan NHH. Ia berharap, dengan diunggahnya video tersebut, bisa membantu NHH untuk bisa pulang ke rumah nenek atau orangtuanya. Dan mendapat bantuan dari pihak kepolisian. “Pengakuannya karena kasihan. Jadi dia menyebarkan video tersebut melalui WhatsApp,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan, Arisandi, menyebut itu merupakan hal wajar, karena si anak baru kelas 7 SMP di mana masa ingin tahunya cukup besar. NHH sendiri disebutnya baru berkisar tiga bulan berada di ponpes yang dipimpinnya itu.

"Baru dia, kalau tidak salah Agustus lalu. Kami sikapi dengan dewasa lah," tambahnya. Hingga saat ini pun katanya, sang anak masih merupakan anak didik di SMP Al Ihsan, kecuali wali atau orangtua siswa meminta yang meminta untuk dipindahkan, maka pihaknya tidak bisa menahan. "Kami tidak mengeluarkan, kami akan berikan pemahaman kepada anak itu," ujarnya.

Lebih lanjut disampaikannya, NHH bukan pertama kali keluar dari kawasan Ponpes. Namun baru ini, NHH keluar jauh dari kawasan ponpes. "Ini baru pertama kali dia keluar jauh. Biasanya hanya area Ponpes saja," tuturnya.

Dengan viralnya video NHH yang mengaku diculik dan dilecehkan, pihaknya menegaskan tidak menyalahkan siapa pun. Namun ia berpesan, agar ke depan, siapapun itu menyikapi hal seperti ini lebih baik melakukan tabayyun atau mengonfirmasi kebenaran kabar yang didapatkan lebih dulu, kemudian melaporkan langsung ke polsek terdekat. "Insyaallah kami tidak menyalahkan siapa pun, ini pelajaran juga buat semua," pungkasnya. (hmd/sam)


BACA JUGA

Kamis, 28 September 2023 20:14

Harap Berau Kecipratan DBH SDA Minerba

TANJUNG REDEB - Anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina,…

Kamis, 28 September 2023 20:09

Perlu Koordinasi DPRD dan Disperkim

TANJUNG REDEB – Dana aspirasi atau pokok pikiran (pokir) anggota…

Kamis, 28 September 2023 20:04

Perusda Bukan Tempat Berpolitik

TANJUNG REDEB - Mantan Bupati, Makmur HAPK, meminta Perusahaan Daerah yang…

Kamis, 28 September 2023 20:00

Pengelolaan Sampah Belum Maksimal

TANJUNG REDEB – Pengelolaan sampah di Kabupaten Berau masih belum…

Kamis, 28 September 2023 19:57

Pelayanan Ketua RT 12 Gunung Panjang Dikeluhkan

TANJUNG REDEB - Persoalan antara ketua RT 12, Kelurahan Gunung…

Kamis, 28 September 2023 19:24

Musim Layangan, Waspada Listrik dan Laka

TANJUNG REDEB - Memasuki musim layangan, anak-anak dan pengendara diminta…

Rabu, 27 September 2023 22:14

Seleksi 4 JPTP Menunggu Sekkab Definitif

TANJUNG REDEB - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya…

Rabu, 27 September 2023 21:51

Sepakati 4 Raperda Jadi Perda

TANJUNG REDEB - DPRD Berau menggelar rapat Paripurna Penyampaian Pandangan Akhir…

Rabu, 27 September 2023 21:05

Mantan Karyawan Curi Aki Tower

TANJUNG REDEB – Satu keluarga berhasil merugikan salah satu perusahaan…

Rabu, 27 September 2023 20:38

Infrastruktur Jalan Diperbaiki, Rambu Lalu Lintas Ditingkatkan

TANJUNG REDEB – Peningkatan infrastruktur di sejumlah ruas jalan di…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers