Kadis Harus Kreatif

- Selasa, 30 November 2021 | 19:33 WIB
Madri Pani
Madri Pani

TANJUNG REDEB – Di tengah tantangan untuk memajukan pariwisata sebagai pengganti sektor pertambangan, mendapat tantangan cukup sulit. Yakni minimnya anggaran yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau.

Hal ini menurut Ketua DPRD Berau, Madri Pani, bukan menjadi sebuah beban, melainkan diperlukan kreativitas di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Madri mengatakan, diperlukan seorang yang kreatif dan inovatif, jika ingin pariwisata maju.

“Tidak ada yang instan dalam mengembangkan sesuatu, makanya di Disbudpar perlu orang kreatif yang bisa memimpin dan membawa pariwisata Berau,” katanya, Senin (29/11).

Madri menuturkan, Berau sudah memiliki segalanya Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dimiliki daerah lain, mulai baik di darat hingga bawah lautnya sudah diakui oleh dunia. Di antaranya bawah laut Pulau Maratua, danau dua rasa di Labuan Cermin di Kecamatan Bidukbiduk.

Dengan potensi ini ditegaskannya, seharusnya Disbudpar berani tampil kreatif, jangan terlalu berpangku dengan anggaran.

“Alam sudah menyediakan bahan, tinggal orang-orangnya lagi mengembangkan bagaimana. Makanya saya bilang, perlu orang kreatif,” tambahnya.

Menurut Politisi NasDem ini, anggaran yang dianggap minim seharusnya bisa dimaksimalkan kepala dinas dengan cara lain, di antaranya menggerakkan pihak ketiga, atau bahkan mengajak kolaborasi pihak luar, untuk bersama mengembangkan pariwisata Berau. Dengan begitu, anggaran yang minim bisa ditutupi.

“Kenalkan pariwisata kita ke luar, bikin orang tertarik, dan berinvestasi. Bagi hasil untuk pendapatan asli daerah (PAD) itu tidak susah,” bebernya.

Madri mengatakan, selain sektor SDA, Disbudpar juga diharapkan memberikan perhatian terhadap Sumber Daya Alam (SDM) di lingkup pariwisata. Terlebih dari hulu hingga hilir, hampir setiap kampung memiliki potensi pariwisata yang saat ini belum terlalu terjamah.

“Berikan pelatihan kepada para pemuda kampung. Jangan sudah berprestasi, baru digandeng,” katanya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Apdesi dan juga sekaligus kepala kampung terbaik se-Indonesia ini mengaku, dalam mengembangkan wisata seorang pejabat harus jeli melihat apa yang berpotensi di sebuah kampung lalu menggandeng pihak ketiga, bisa juga menggunakan dana Corporate Social Responsibility.

“Saya yakin bisalah. Semua sudah disiapkan Tuhan, tinggal pengelolaan lagi yang ditingkatkan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Masrani, total anggaran Rp 12 miliar yang didapatkannya tahun ini untuk mengembangkan pariwisata jauh dari kata cukup.

Bagaimana tidak, anggaran tersebut harus sudah dipotong Rp 5 miliar hanya untuk belanja rutin yakni gaji pegawai. Sementara sisanya, sekitar Rp 7 miliar harus dibagi untuk empat bidang yakni pemasaran dan kerja sama, pengembangan destinasi wisata, usaha jasa, sarana pariwisata dan ekonomi kreatif, serta bina nilai budaya dan seni.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X