Dorong Pemkab Realisasikan Pabrik Pengolahan CPO

- Jumat, 3 Desember 2021 | 20:44 WIB
Elita Herlina
Elita Herlina

TANJUNG REDEB - Pemkab Berau diminta merealisasikan pabrik pengelolahan Crude Palm Oil (CPO) di Berau. Hal itu disampaikan anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina, kemarin (2/12).

Dikatakannya, keberadaan pabrik pengolahan CPO di Berau tentu bisa menekan harga pembelian minyak yang terus mengalami peningkatan. Karena disebutnya, selama ini CPO dari Berau dikirim keluar daerah untuk diolah menjadi berbagai bahan jadi, dan kembali dikirim ke Berau.

"Ini mempengaruhi angka penjualan yang cukup tinggi. Padahal, di Berau ada ribuan hektare kebun sawit yang siap dikelola," ujarnya.

Karena itu, pihaknya mendorong Pemkab Berau untuk berani mendatangkan investor dan membangun pabrik pengolahan CPO. Menurutnya, sumber daya alam (SDA) Berau di sektor perkebunan, khususnya sawit, saat ini masih tertinggi dan menjadi primadona. Namun, hingga kini CPO harus dikirim keluar daerah, untuk diolah.

“Kita berbicara ekonomi, minyak jadi dikirim dari Pulau Jawa, melalui laut, kemudian, dari Balikpapan ke Berau melalui darat. Berapa sudah ongkosnya, hal inilah menjadi penyebab harga minyak melambung tinggi,” bebernya.

Dijelaskannya, dengan adanya pabrik pengolahan sawit mentah itu juga akan membuat industri hilirisasi semakin berkembang. Karena memperkuat nilai tambah produk mentah. Terlebih, permintaan untuk bahan baku sawit atau CPO cenderung meningkat, lantaran harga produksi dari turunan CPO ikut naik seperti minyak goreng.

"Kalau ada pabrik pengolahannya di sini (Berau) justru akan meningkatkan perekonomian Berau. Jangan sampai seterusnya hasil sawit kita malah dikirim keluar Berau. Kemudian hasil olahannya seperti minyak goreng dimirim kembali masuk Berau dengan harga yang tinggi," jelasnya.

"Kalau bisa kan kita olah sendiri untuk dijual di dalam Berau sendiri, pasti harganya akan lebih terjangkau bahkan murah,” tambahnya.

Sementara itu, menurut data Dinas Perkebunan Berau, harga minyak sawit mentah periode November 2021 ini masih masuk dalam harga rata-rata tertinggi. Untuk Oktober hingga November 2021 mencapai Rp 12 ribu lebih per kilogramnya. Artinya ada kenaikan seribu rupiah dari bulan September 2021.

Harga tersebut diatur sesuai hasil rapat bersama dan disepakati oleh 12 perusahaan yang bergerak dalam sektor perkebunan sawit penghasil CPO di Kabupaten Berau. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X