Di Berau Tak Ada SDM untuk Alat Cuci Darah, Anggarkan Pelatihan Nakes

- Rabu, 8 Desember 2021 | 21:56 WIB
GAMALIS
GAMALIS

TANJUNG REDEB – Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Kabupaten Berau masih banyak kekurangan alat Kesehatan. Salah satunya yakni alat cuci darah, dimana jika ada masyarakat yang ingin mencuci darah harus berangkat ke Semarinda atau Balikpapan.

Menanggapi hal itu, demi mempermudah masyarakat Berau,  Wakil Bupati Berau Gamalis mengatakan bahwa saat ini Berau sudah memiliki alat tersebut, namun Sumber daya manusia (SDM) atau tenaga medisnya belum ada. “Maka ke depan diperlukan pelatihan tenaga medisnya selama enam bulan agar alat cuci darah tersebut bisa dioprasikan di Kabupaten Berau,” ujarnya kepada Berau Post Senin (7/12) lalu.

Dirinya juga menjelaskan bahwa itu akan segera diajukan penganggarannya di tahun 2022 mendatang. Dalam artian, jika di 2022 nanti bisa dianggarkan, maka enam bulan ke depan masyarakat Berau tidak susah lagi jika akan cuci darah. “Jadi InsyaAllah semester II tahun depan (2022, red) alat cuci darah sudah bisa beroprasi,” jelasnya.

Diutamakan penganggaran tenaga medis untuk pengoprasian alat cuci darah itu karena banyak masyarakat yang mengeluh. Bahkan menurutnya banyak warga di Berau sendiri yang memerlukan hal tersebut. “Karena kita kasihan juga dengan masyarakat yang memiliki penyakit dan harus melakukan cuci darah ini, karena mereka harus berangkat ke Semarinda dan Balikpapan untuk bisa melakukan cuci darah itu,” katanya.

Maka dari itu, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu akan segera memprioritaskan dan ‘mewanti-waniti’ anggaran untuk pelatihan nakas tersebut tidak di kurangi apalagi di coret. “Saya akan mengawal anggaran untuk pelatihan itu, dan saya sudah meminta agar tidak ada pemangkasan apalagi di coret anggaran itu,” imbuhnya.

Ditanya terkait apakah itu salah satu upaya Pemkab Berau untuk memenuhui standar untuk rumah sakit tipe B. Gamalis menjelaskan jika memang itu akan menjadi standar maka dirinya bersyukur bisa terpenuhi. Tetapi yang jelas niat pertamanya ialah untuk membantu masyarakat Berau yang mana ketika ingin mencuci darah itu harus pergi ke Semarinda, Tarakan bahkan Surabaya. “Tetapi jika memang itu menjadi syarat kelas rumah sakit tipe B, maka itu sangat bagus juga,” tandasnya. (aky/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X