Tak Lagi Gunakan ‘Jimat’ untuk Mencegah Penularan Virus

- Selasa, 14 Desember 2021 | 19:17 WIB
ANTUSIAS: Masyarakat Kampung Long Ayan antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Binda Kaltim.
ANTUSIAS: Masyarakat Kampung Long Ayan antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan Binda Kaltim.

Program vaksinasi terus digencarkan. Pemerintah ingin mengejar target herd immunity hingga akhir tahun ini. Namun, pelaksanaan vaksinasi mayoritas masih difokuskan di kawasan perkotaan. Hanya sebagian yang sudah masuk hingga kampung-kampung pedalaman.

////////

ANGKA kasus aktif Covid-19 di Berau terus melandai. Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga sudah berada di level 2. Namun pemerintah, melalui Dinas Kesehatan Berau maupun instansi-instansi vertikal yang ada di Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau– tetap menggencarkan pelaksanaan vaksinasi, guna memutus mata rantai penyebaran maupun pencegahan penularan Covid-19 di masyarakat.

Seperti yang dilaksanakan Badan Intelijen Negara di Daerah (Binda) Kaltim, yang kembali melaksanakan vaksinasi bagi masyarakat Berau. Namun bukan lagi menyasar masyarakat di perkotaan. Tapi melakukan jemput bola untuk memberikan vaksinasi bagi masyarakat di kampung pedalaman, yakni Kampung Long Ayan, Kecamatan Segah, Senin (13/12) dan Selasa (14/12).

Dalam pelaksanaan vaksinasi oleh Binda Kaltim, bukan sekadar menyasar masyarakat kampung saja, tapi juga menyasar karyawan PT Mulia Inti Perkasa (MIP) dan karyawan PT Agrindo, yang beroperasional di kampung tersebut.

Mewakili masyarakatnya, Kepala Kampung Long Ayan, Teguh, mengucapkan terima kasih kepada Binda Kaltim dan PT MIP. Sebab warganya yang berada di pedalaman, selama ini memilih untuk tidak mendapatkan vaksin karena terbebani dengan tingginya biaya transportasi jika harus ke ibu kota kecamatan, apalagi sampai ke ibu kota kabupaten untuk mendapatkan suntikan vaksin. “Harapannya, masyarakat bisa sehat dan pandemi Covid-19 bisa cepat diatasi,” katanya di sela-sela kegiatan kemarin.

Dukungan pelaksanaan vaksinasi juga datang dari Kepala Adat Long Ayan, Jiwiung. “Kita lawan Covid-19 ini agar cepat pergi dan warga benar-benar sehat, terbebas dari bahaya Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Segah, Muhammad Aras mengungkapkan, dengan pelaksanaan vaksinasi yang diinisiasi Binda Kaltim, dapat meningkatkan pencapaian vaksinasi yang pada akhirnya, masyarakat Segah, khususnya yang berdomisili di lingkungan PT MIP dan sekitarnya, juga berkontribusi dalam pencapaian target herd immunity yang dicanangkan pemerintah. “Semoga pelayanan vaksinasi berjalan lancar tanpa kendala apapun,” katanya.

Dikatakannya, selama ini warga Kampung Long Ayan memilih menggunakan ‘jimat’ berupa tali hitam dan dihiasi manik hitam, yang dipercayai bisa mencegah penularan virus Covid-19. Sehingga seluruh warga menggunakan tali yang dibuat oleh warga adat, karena turut dipicu sulitnya warga mendapatkan vaksinasi dari pemerintah.

“Tetapi, dengan hadirnya Binda Kaltim menyusuri warga Kampung Long Ayan yang sulit dijangkau, maka warga adat juga mau diberikan vaksinasi, sehingga diharapkan bukan hanya masyarakat kota yang sehat, tetapi masyarakat kampung hingga pedalaman juga dapat terbentuk kelompok imun,” ungkapnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan GM PT MIP Triyanto. Diungkapkannya, vaksinasi tahap pertama yang dilaksanakan Binda Kaltim dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan, sangat membantu masyarakat setempat dan pekerja yang ada di pedalaman.

Dikatakannya, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan dan memerlukan waktu minimal satu bulan untuk mencapai imunitas secara maksimal. Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan, dan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.

“Program vaksinasi, sekali lagi, tidak bertujuan untuk membuat seseorang menjadi kebal dan terbebas total dari Covid-19. Vaksinasi juga tidak serta-merta menggantikan implementasi protokol kesehatan. Maka itulah, pelaksanaan vaksinasi harus tetap diringi disiplin menerapkan 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” ujarnya.

Ditambahkannya, pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk selalu belajar, mangasah budi agar lebih peduli dan cermat menyikapi berbagai situasi selama pandemi ini.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X