TANJUNG REDEB – Jalan poros menuju ke tiga kampung yakni Tumbit Dayak, Long Lanuk, dan Bena Baru, ambles di sisi kiri dan kanan jalannya.
Untuk itu, Kepala Kampung Tumbit Dayak, Achmad Jamlan, meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau turut untuk membenahi jalan yang katanya, merupakan satu-satunya akses darat bagi warga di tiga kampung untuk ke Kecamatan Tanjung Redeb.
Kerusakan yang terjadi disebutnya tidak sedikit, diperkirakan kerusakan mencapai 80 meter. “Ini musim penghujan, kami khawatir jika terus dibiarkan akan semakin parah kerusakannya,” ucapnya, kemarin (14/12).
Ia melanjutkan, kondisi amblesnya jalan ini bermula ketika banjir besar melanda kampung tersebut pada Mei lalu. Saat itu, air terus menggerus jalan hingga menyebabkan keretakan, dan semakin hari semakin parah. “Kemarin sempat terendam banjir lagi, terus itu (kerusakan jalan, red) semakin parah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Long Lanuk, Solaiman, meminta agar pemkab bergerak cepat melakukan perbaikan. Dikhawatirkan jika terus dibiarkan tanpa perbaikan, badan jalan semakin ambles. “Harus segera dilakukan perbaikan, kasihan warga,” ungkapnya.
Hal senada diucapkan Kepala Kampung Bena Baru, Let. Katanya, jalan itu juga cukup penting untuk warganya, karena kerap membawa hasil bumi mereka melewati jalur tersebut. Terlebih jalur itu satu-satunya akses warga. Ia khawatir jika dibiarkan bisa memutus akses tersebut, bahkan dikhawatirkan dapat menyebabkan korban jiwa.
“Jika itu terjadi, tentu yang terdampak tiga kampung,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju ke lokasi yang dimaksud, untuk melihat langsung kerusakan itu. Menurut Madri, kondisinya memang cukup parah, bahkan membahayakan para pengendara yang melintas di kawasan itu.
“Saya berharap agar instansi terkait bisa segera melakukan perbaikan, sebelum kerusakan semakin parah,” tuturnya.
Ia mengatakan, perbaikan jalan ini tentu akan membuat warga tenang, karena itu akses satu-satunya bagi warga. Jika jalan itu putus, ada kampung dengan ratusan kepala keluarga menjadi korban atas hal itu.
“Sebelum semakin parah bisalah segera diperbaiki, itukan akibat banjir, jadi bisa gunakan dana khusus,” pungkasnya. (hmd/sam)