Jamin Pasar hingga Promosi

- Kamis, 23 Desember 2021 | 19:40 WIB
PENDAMPINGAN: Tim dari PT Berau Coal turut mendampingi warga KAT saat melakukan proses panen madu.
PENDAMPINGAN: Tim dari PT Berau Coal turut mendampingi warga KAT saat melakukan proses panen madu.

Komunitas Adat Terpencil (KAT) merupakan bagian dari sejarah panjang yang erat dengan budaya dan kaya akan kearifan lokal. Beberapa KAT tersebar di wilayah Kabupaten Berau. Salah satunya di Lati, Kampung Sambakungan, yang menjadi dampingan CSR PT Berau Coal.

SUMARNI, Tanjung Redeb

PENDAMPINGAN oleh PT Berau Coal dilakukan sejak warga KAT masih menggunakan pakaian tradisional, belum memiliki kepercayaan (agama) serta tidak memiliki tempat tinggal.

Salah satu tokoh masyarakat Dayak Punan KAT Lati, Saat, menceritakan awalnya warga Dayak Punan  tinggal di hutan. Saat itu masih terdiri dari 8 Kepala Keluarga (KK) dan menggantungkan kebutuhan sehari-hari hanya dari hasil alam.

"Berburu, memancing, cari madu hutan itu sudah menjadi kebiasaan warga KAT sejak dulu," kata Saat.

Untuk menyediakan tempat tinggal yang layak, PT Berau Coal melakukan program resettlement atau penempatan lokasi baru. Rumah yang layak huni dibangun lengkap dengan sambungan listrik, penyediaan air bersih, serta pemenuhan kebutuhan stok sembako.

“Bantuan fasilitas air bersih dan seluruh dukungan dari Berau Coal sungguh bermanfaat sekali bagi teman-teman di KAT," ungkap salah satu warga setempat.

Selain itu, warga KAT juga mendapat bantuan pengobatan gratis dari Berau Coal. Bukan hanya itu, dari segi pendidikan juga menjadi perhatian perusahaan, salah satunya dengan penyediaan fasilitas antar jemput anak sekolah.

Di sisi lain, warga KAT sendiri sudah sangat sangat akrab dengan hutan. Maka madu ini pun merupakan salah satu kekayaan alam Berau yang dimanfaatkan oleh warga KAT dalam menyambung hidup. Baik untuk dikonsumsi langsung bersama keluarga, maupun dijadikan sebagai mata pencaharian.

Melihat adanya potensi madu KAT, PT Berau Coal melalui program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, mengelola madu yang didapat warga KAT tersebut untuk membantu perekonomian warga yang rata-rata bergantung dari hasil madu, serta mempersiapkan kemandirian ekonomi pasca tambang.

"Begitu ada Berau Coal jadi lebih memudahkan, khususnya menjamin bagian hilir (pasar) produksi madu. Karena sebelumnya bawa sendiri berkeliling kemana-mana. Yang mau beli, di situlah dijual," kata Saat.

Untuk mendukung dalam produksi madu KAT, Berau Coal pun membuat rumah kemas (Berau Creative). Termasuk membantu dalam proses brading (kemasan Madunta).

Bahkan saat ini pun sudah mendapat izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) dan izin edar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu juga sudah ada hasil uji laboratorium produk madu hutan. Sehingga untuk pemasaran dan endorsement juga dibantu oleh PT Berau Coal.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X