Mag’jamu Tanpa Perwakilan Pemkab

- Kamis, 23 Desember 2021 | 19:41 WIB
PUNCAK MAG’JAMU: Peluncuran miniatur perahu oleh masyarakat Suku Bajau, sebagai tanda acara puncak Mag’jamu.
PUNCAK MAG’JAMU: Peluncuran miniatur perahu oleh masyarakat Suku Bajau, sebagai tanda acara puncak Mag’jamu.

TANJUNG REDEB – Pagelaran pesta adat suku Bajau, Mag’jamu tahun ini tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu meriah.

Perayaan tahun ini tampak sederhana, bahkan tidak ada satupun perwakilan dari Pemkab Berau hadir pada acara yang digelar di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, kemarin (22/12).

Ketua Adat Bajau Kampung Tanjung Batu, Rory Syahrijal Karuddin, meminta maaf kepada seluruh tamu undangan dan masyarakat Suku Bajau atas hal kesederhanaan ini.

Itu katanya, mengingat pendanaan perayaan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana pihaknya terakhir mendapatkan sokongan dari Pemkab Berau, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) pada 2017 lalu.

“Setelah itu distop, begitu juga dari kampung, terakhir tahun lalu perayaan ini masih dibantu melalui Alokasi Dana Kampung (ADK), untuk tahun ini distop tidak ada lagi bantuan dari kampung,” paparnya.

Sebutnya, penyetopan bantuan anggaran ini tanpa ada keterangan dan alasan yang jelas dari kepala kampung, maupun Disbudpar Berau. Sebenarnya, ia sudah beberapa kali berkoordinasi dengan pihak kepala kampung akan hal ini, namun belum menemui titik terang. Sedangkan pelaksanaan Mag’jamu sendiri setiap tahunnya dilaksanakan.

“Pendanaan ini murni dari door to door dan juga proposal saja,” paparnya.

Dirinya pun merasa aneh, karena kepala kampung enggan untuk menandatangani proposal yang diserahkan olehnya. Padahal seharusnya menurut Rory semestinya acara Mag’jamu ini bisa dirangkaikan dengan beberapa kegiatan yang bersifat sosial dan pembinaan budaya ke masyarakat atau ke warga adat.

“Karena terbatasnya dana yang kami peroleh, sehinggalah hanya ritual dan seremoni seperti kita lihat saat ini (kemarin,red),” katanya.

Sementara itu Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK, yang juga tokoh masyarakat Berau mengaku kecewa karena tidak adanya satupun perwakilan Pemkab Berau yang hadir pada acara tersebut. Makmur menekankan, seharusnya acara adat seperti ini wajib didukung oleh Pemkab Berau.

“Jika berbicara bid’ah, tidak perlu dipercayai, cukup hadir, bijaklah dalam bermasyarakat. Jangan hanya hadir pada saat hendak pemilu saja. Sedangkan saat masyarakat butuh, semua terkesan tutup mata dan tutup telinga. Bagaimana mau memajukan pariwisata jika untuk hadir saja tidak mau,” tegasnya.

Makmur menambahkan, untuk mengembangkan suatu daerah yang terkenal dengan wisatanya, seharusnya pemimpinnya bisa duduk bersama dengan masyarakat, rangkul semua lapisan, suku, dan agama. “Kita ini lengkap, bisa dibilang di Kaltim, Berau itu spesial,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Berau, Madri Pani turut mengingatkan agar Disbudpar Berau bisa hadir dalam segala kegiatan yang berbau dengan wisata. Bahkan, acara tahunan yang sudah berlangsung lama ini seharusnya mendapatkan dukungan dari pemerintah.

“Kita mau majukan pariwisata Berau, tapi bagaimana jika orang-orangnya saja tidak peduli,” paparnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X