Sumber Air Baku di Sini Kerap Tercampur Air Asin

- Selasa, 28 Desember 2021 | 20:38 WIB
SUMBER AIR: Tim DPUPR Berau saat meninjau sumber air baku di Kecamatan Bidukbiduk yang kerap tercampur air asin saat tengah pasang.
SUMBER AIR: Tim DPUPR Berau saat meninjau sumber air baku di Kecamatan Bidukbiduk yang kerap tercampur air asin saat tengah pasang.

BIDUKBIDUK – Warga Kecamatan Bidukbiduk mengeluhkan pengelolaan sumber air bersih yang dianggap tidak maksimal. Pasalnya, sumber air baku yang berada di kecamatan tersebut, kerap tercampur dengan air asin.

Menurut penuturan salah seorang warga, Ali, distribusi air ke rumah-rumah warga kerap terhambat akibat tercampur dengan air asin. Sehingga, warga pun disebutnya masih bergantung dengan sumur bor yang dibuat oleh kampung.

“Biasanya air dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum Batiwakkal (Perumda Batiwakkal) hanya mengalir maksimal tiga kali dalam seminggu,” jelasnya.

Mengenai itu, Camat Bidukbiduk, Abdul Malik membenarkan kondisi yang dialami warganya. Di mana sumber air baku kerap tercampur dengan air asin, ketika terjadi air pasang. Akibatnya, air pun tidak bisa diolah.

“Kalau air sedang tidak mengalir, warga biasanya mengambil dari sumur bor yang ada,” ungkap Abdul Malik.

Karena itu, ia menyarankan pihak terkait merubah sumber air baku yang ada. Supaya tidak ada lagi kejadian sumber air baku tercampur dengan air asin. “Sebenarnya ada sumber air lain yang bisa dimanfaatkan, yakni Sungai Belanda. Tetapi kami tidak punya kewenangan itu, tinggal berharap dari pemegang kebijakan,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Radite Hari Soeryo menuturkan, segera melakukan penanganan terhadap sumber air baku di Kecamatan Bidukbiduk. Dengan menambah semacam tanggul, agar air tidak masuk. “Secepatnya akan dibuat dinding penahan,” tuturnya.

Perihal sumber air baku lain yang disebut Camat Bidukbiduk, Radite menyebut perlu dilakukan kajian terlebih dahulu. Keberadaan Sungai Belanda pun menurutnya tidak akan merubah sumber air baku, mengingat biaya oerasional yang dibutuhkan untuk mengambil air di Sungai Belanda cukup besar. Sehingga sumber air di Sungai Belanda akan difungsikan sebagai pendukung, apabila sumber air utama mengalami masalah.

“Jadi akan kami carikan alternatifnya, agar pengolahan air di Kampung Teluk Sulaiman bisa tetap berjalan dan pelayanan kepada masyarakat tidak terhambat,” pungkasnya. (hmd/arp)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB

Lahan Terbakar, Asap Mengepul Belasan Jam

Rabu, 17 April 2024 | 14:00 WIB
X