Masih Waspadai La Nina

- Kamis, 6 Januari 2022 | 19:39 WIB
MENDUNG: BMKG Berau menyebut cuaca di Kabupaten Berau masih dalam keadaan fenomena La Nina.
MENDUNG: BMKG Berau menyebut cuaca di Kabupaten Berau masih dalam keadaan fenomena La Nina.

TANJUNG REDEB – Di awal tahun 2022, Bumi Batiwakkal- sebutan Kabupaten Berau disuguhi dengan cuaca yang tidak menentu. Di mana, setiap harinya langit selalu mendung dan terjadi hujan dengan curah tinggi.

Forecaster Badan Meteorologi, Klimatorologi dan Geofisika (BMKG) Berau, Suryadi mengatakan, saat ini cuaca di Kabupaten Berau masih keadaan La Nina. Bahkan, Desember dan Januari disebutnya puncak musim penghujan dan fenomena La Nina. Dan punyak akhir fenomena tersebut akan terjadi di awal April mendatang.

“Kenapa saat ini sering terjadi hujan dan cuaca tidak menentu, karena memang ini puncaknya La Nina maka dari itu sering terjadi turunya hujan,” ujarnya kepada Berau Post, Rabu (5/1).

Dirinya juga menjelaskan, berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada dasarian.

Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah - sedang, setidaknya hingga Bulan Februari 2022.

Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November- Januari terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan. Maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 - 70% di atas normalnya.

"Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi,” tuturnya.

Dirinya juga mengingatkan, agar masyarakat dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah berpotensi terdampak La Nina, agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis. (aky/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB

Panitia Seleksi Penerimaan Polri Disumpah

Senin, 22 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur Prioritas di Sambera Baru

Senin, 22 April 2024 | 08:41 WIB
X