Harga Minyak Goreng di Kabupaten Ini Masih Meroket

- Jumat, 7 Januari 2022 | 20:28 WIB
SUBSIDI: Pemerintah berencana akan melakukan subsidi minyak goreng selama enam bulan ke depan.
SUBSIDI: Pemerintah berencana akan melakukan subsidi minyak goreng selama enam bulan ke depan.

TANJUNG REDEB – Kenaikan harga minyak goreng menjadi Rp 22 ribu per liter, membuat banyak masyarakat menjerit. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Pusat, melalui Kementrian Perdagangan akan mengeluarkan minyak goreng kemasan sederhana bersubsidi Rp 14 ribu perliter ke seluruh pasar di Indonesia.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim mengatakan, untuk memastikan ketersediaan minyak goreng pemerintah akan menggunakan instrumen subsidi berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.

“Karena kalau tidak diredam dengan cara seperti itu, harga minyak akan naik terus,” katanya.

Ia menjelaskan, harga minyak goreng kemasan biasa saat ini mencapai Rp 22.000 per liter. Sementara, permintaan Crude Palm Oil (CPO) dari luar negeri sangat tinggi.

Menurutnya, harga minyak goreng seharusnya bisa diturunkan. Tapi, para pengusaha maunya untung besar. Kemungkinan subsidi minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter baru akan berlaku pada Februari 2022..

“Permintaan CPO naik, harga minyak goreng juga ikut naik,” ucapnya.

Lanjutnya, pemerintah pusat saat ini membatalkan kebijakan larangan minyak goreng curah yang semula akan diterapkan per 1 Januari 2022. Namun, kini pemerintah mengizinkan minyak goreng curah untuk tetap di pasaran. Salah satu pertimbangannya untuk menahan laju kenaikan minyak goreng.

Dengan pertimbangan UMKM dan masyarakat menengah ke bawah yang masih membutuhkan minyak goreng curah. Hal itu, akan ditindak lanjuti dengan penyesuaian Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Nomor 2020.

“Sebenarnya yang jadi larangan minyak goreng curah secara kebersihan dan kualitas perlu dipertimbangan. Jadi memang dari segi keamanan minyak goreng kemasan jauh lebih higienis,” terangnya.

Salim menambahkan, harga sembako lain terpantau stabil. Tidak ada kenaikan harga di atas harga eceran tertinggi (HET). Sementara, harga cabai dan telur yang sebelumnya sempat naik juga sudah stabil.

“Harga sembako lainnya, saat ini sudah stabil, pasca Nataru,” pungkasnya. (hmd/arp)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X