4 RT di Merasa Diterjang Banjir, Ternak Hilang, Pertanian Terancam Gagal Panen

- Senin, 10 Januari 2022 | 20:01 WIB
TERENDAM: Banjir setinggi tiga meter yang terjadi di RT 2 dan 3. Meski begitu warga masih belum mau mengungsi dan memilih tetap berdiam di rumah masing-masing.
TERENDAM: Banjir setinggi tiga meter yang terjadi di RT 2 dan 3. Meski begitu warga masih belum mau mengungsi dan memilih tetap berdiam di rumah masing-masing.

KELAY – Luapan air hulu Sungai Kelay menyebabkan banjir di empat RT di Kampung Merasa, pada Minggu (9/1) dini hari. Banjir terparah terjadi di RT 2 dan 3, yang mencapai kedalaman 3 meter.

Kata Kepala Kampung Merasa, Yafet Tingkai, banjir tiba-tiba datang pada dini hari, kemudian dengan cepat naik hingga memasuki rumah warga. Namun warga memang sudah berjaga-jaga, karena telah mendapat informasi bahwa terjadi banjir di Hulu Sungai Kelay.

“Memang dataran rendah untuk daerah RT 2 dan RR 3, makanya banjirnya parah,” katanya. Sedangkan untuk RT 1 dan Rt 5 sebutnya, banjir hanya mencapai satu meter. Bahkan katanya saat dihubungi awak Berau Post sore hari, air sudah berangsur surut.

Namun disebutnya, hampir 900 kepala keluarga (KK) terdampak banjir ini. Meski curah hujan di kawasan tersebut, tidak ada sama sekali.

Adapun kampung yang sama sekali tidak tersentuh banjir ialah di RT 4, karena memang berada di daerah pegunungan. “Saat ini belum ada warga yang mengungsi, karena kan rumah mereka rumah panggung,” katanya.

Meskipun air telah masuk ke dalam rumah, namun warga masih enggan untuk pergi. Warga lebih memilih menaikkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi. “Yang terdampak itu jelas hewan ternak warga seperti ayam dan bebek itu banyak yang hilang,” tuturnya.

Selain itu sebutnya, perkebunan warga juga turut terdampak. Hampir 90 persen ladang warga katanya terendam. “Gagal panen itu sudah pasti. Inikan baru ditanam sudah terendam banjir,” ucapnya.

Terpisah, Ketua RT 1 Kampung Merasa, Roni Patisahrani mengatakan, warganya masih bertahan di rumah, dan kondisi air hingga kemarin sore sebutnya mulai surut berkisar 30 centimeter (cm).

Dia memperkirakan air akan terus surut, menyusul curah hujan di Hulu Sungai Kelay sebagaimana informasi yang dia peroleh juga mulai mereda. “Informasi yang kami dapat hujan sudah jarang turun,” paparnya.

Meski begitu, sebagian warga dipastikannya akan tetap berjaga, bahkan juga berkeliling menggunakan perahu khususnya di RT 1, 2, 3 dan 5. Untuk mengantisipasi apabila malam hari ada warga yang membutuhkan bantuan.

“Patroli tetap kita lakukan sampai air benar-benar surut. Untuk listrik dipastikan aman,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logisitik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengatakan, timnya telah melakukan pemantuan bersama dengan TNI dan Polri, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah banjir susulan. Mengingat intensitas hujan tinggi masih akan diperkirakan hingga akhir Februari 2022 mendatang. “Ada tim yang di sana berjaga,” katanya.

Hingga kini memang belum ada warga yang mengungsi, namun antisipasi sudah dilakukan oleh BPBD Berau, apabila air terus mengalami kenaikan. “Ini air mulai surut, semoga di hulu tidak terjadi hujan lagi,” ungkapnya.

Tak hanya di Kampung Merasa, pihaknya juga turut mengantisipasi banjir di kawasan lain, seperti Kampung Tumbit Dayak, Tumbit Sari, Bena Baru, dan Long Lanuk, yang masuk dalam aliran Sungai Kelay, mengingat kawasan tersebut masuk dalam daerah rendah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Sinyal Kuat Isran-Hadi Kunci Gerindra

Rabu, 8 Mei 2024 | 20:00 WIB

Pyramid Game

Rabu, 8 Mei 2024 | 17:30 WIB

Kubar Fokus Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

Rabu, 8 Mei 2024 | 16:30 WIB
X