TANJUNG REDEB – Banjir yang menerjang Kampung Merasa, Kecamatan Kelay , sejak beberapa hari terakhir mulai surut. Jika pada Minggu (9/10) ketinggian air di RT 2 dan RT 3 mencapai 3 meter, kini air di lokasi tersebut sudah turun menjadi 2 meter. Sedangkan di RT 1 dan RT 5 yang lokasinya lebih tinggi, ketinggian air hanya mencapai 30 sentimeter.
Kepala Kampung Merasa, Yafet Tingkai yang dikonfirmasi pada Senin (10/1) mengatakan, air berangsur surut namun perlahan. Warga juga masih bertahan di rumah masing-masing, mengingat rata-rata rumah warga di Kampung Merasa merupakan rumah panggung. “Kemungkinan di Hulu tidak ada hujan, makanya air mulai surut,” jelasnya.
Ia mengatakan, air yang masih menggenang di RT 2 dan RT 3 membuat warga beraktivitas menggunakan perahu untuk membeli kebutuhan pokok ke kawasan yang tidak terendam banjir. Seperti di kawasan RT 4 yang lokasinya berada di area lebih tinggi. “Aktivitas masih normal, listrik tetap menyala, tapi hanya 12 jam,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Nofian Hidayat mengatakan, selain di Kampung Merasa, saat ini banjir juga merendam Kampung Bena Baru dan Tumbit Melayu. “Di Kampung Bena Baru itu ketinggian air jika dari jalan raya, hanya kisaran 30 sentimeter, sedangkan jika dihitung dari depan rumah warga mencapai 1 meter,” katanya.
Dijelaskannya, untuk dua kampung tersebut, air juga belum masuk ke dalam rumah warga, karena warga memiliki rumah yang cukup tinggi. Sehingga meskipun banjir mencapai 2 meter, air tidak akan masuk ke dalam rumah. “Warga masih bertahan di rumah masing-masing,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nofian mengatakan, warga dan juga personel bersiaga di lokasi-lokasi yang berpotensi akan terendam banjir dari luapan Sungai Kelay. Hal ini juga mengantisipasi yang tidak diinginkan. Dijelaskannya, personel juga menyiapkan perahu karet guna mengantisipasi jika ada warga yang membutuhkan pertolongan. “Untuk di Segah, air sudah mulai surut,” pungkasnya. (hmd/har)