Majukan Adat dan Budaya Kaltim

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 20:25 WIB
DISAMBUT TARIAN: Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti didampingi Wakil Bupati Berau Gamalis saat tiba di Museum Gunung Tabur, dengan disambut tarian khas dari Berau, kemarin (14/1)
DISAMBUT TARIAN: Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti didampingi Wakil Bupati Berau Gamalis saat tiba di Museum Gunung Tabur, dengan disambut tarian khas dari Berau, kemarin (14/1)

GUNUNG TABUR – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, AA La Nyalla Mahmud Mattailitti mengunjungi Museum Batiwakkal, di Kelurahan Gunung Tabur. Sekaligus mengukuhkan Adjie Raden Muhammad Bakhrun sebagai Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Kalimantan Timur (Kaltim).

Disampaikan La Nyalla, pengukuhan Ketua DPP MAKN Kaltim ini merupakan sebuah tanggung jawab, khususnya dalam memajukan adat dan budaya Kaltim. “Sejatinya kita dari budaya yang sama dalam NKRI. Kita bisa diterima di mana saja dengan budaya, karena budaya adalah benteng persatuan,” katanya.

Menurutnya, dalam memajukan organisasi MAKN, pengurus harus mampu bersinergi dengan semua lapisan yang ada. Sehingga tujuan mulia yang ingin dicapai bisa tercapai, terutama dalam melestarikan budaya leluhur dalam bingkai NKRI. "Paling penting menjaga persatuan dan mampu menjaga marwah organisasi," ucapnya.

Ketua DPP MKAN Kaltim, Adjie Raden Muhammad Bakhrun menjelaskan, di dalam kepengurusan MAKN, terdapat namanya Dewan Kerajaan (DK). Yaitu berisi raja-raja dari berbagai daerah. Alasan ia ditunjuk menjadi Ketua Tujuh atau Ketua DPP MAKN Kaltim, karena pada pembentukan MAKN di Jakarta, pada Maret 2019 lalu, dirinya ikut terlibat langsung mengusulkan pembentukan tersebut.

“Yang menjadi nakhodanya dari Bali, sedangkan ketua umumnya dari Solo. Jadi selama ini memang sering pertemuan,” ungkapkanya.

Di dalam MAKN, terdapat 80 kerajaan yang tergabung dan terdapat persyaratannya. Tugas yang diemban pun memang berat, yakni mengenalkan Kaltim kepada dunia luar. Bahwa di Kaltim terdapat berbagai kerajaan. Khususnya kerajaan di Kabupaten Berau.

“Ini tugas penting mengenalkan Berau. Karena Berau ini unik, dalam satu wilayah terdapat dua kesultanan, yakni Gunung Tabur dan Sambaliung. Adat budaya, dan secara langsung kita juga mengenalkan pariwisata yang ada di sini,” jelasnya.

Dengan menjadi Ketua DPP MAKN Kaltim, dirinya pun berharap pemerintah bisa lebih perhatian terhadap para sultan, atau raja, dan bahkan keturunannya. Terlebih, untuk wadah seperti museum dan keraton, yang saat ini masih berdiri.

“Jujur, ada tapi kami anggap tidak maksimal (perhatian dari pemkab, red). Seharusnya bisa lebih perhatian kepada kami, para keturunan ini,” pungkasnya. (hmd/***/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X