Muncul Klaster Baru di Berau, Sarankan Isolasi Sepuluh Hari

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 20:26 WIB
Madri Pani
Madri Pani

TANJUNG REDEB – Munculnya klaster baru penyebaran Covid-19 turut disoroti Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Satgas Covid-19 di kabupaten pun diminta bekerja sama dengan pihak perusahaan. Untuk mengawasi para pekerja dari luar daerah menjalani isolasi hingga sepuluh hari.

Dikatakannya, pihak perusahaan harusnya tegas dalam pengawasan terhadap setiap karyawan yang menjalani isolasi mandiri, khususnya yang baru pulang cuti dari luar daerah. Sehingga tidak terjadi lagi kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Berau.

Selama ini, ia menyebut semua pihak sudah berusaha keras menciptakan nol kasus Covid-19 di Berau. Hal itu dibuktikan dengan lebih dari tiga pekan, Berau terbebas dari Covid-19. “Seluruh masyarakat tentu tidak ingin terpapar. Saya yakin semua orang trauma. Seperti bulan Juli lalu, Berau benar-benar mengalami badai Covid-19,” ujarnya kepada Berau Post.

Karena itu, ia menyarankan Satgas Covid-19 di kabupaten bisa bekerja sama dengan perusahaan dalam melakukan pengawasan. Serta menambah masa isolasi menjadi 10 hari. Supaya menekan risiko penularan yang terjadi.

“Itu yang selalu saya tekankan, jangan mentang-mentang sudah zona hijau, sesuka hati. Terus menjadi lengah, akhirnya ada yang kembali terpapar,” terangnya.

Mantan Kepala Kampung Gurimbang inipun menegaskan, jangan sampai Pemerintah Kabupaten (Pemkab Berau) kembali mengeluarkan larangan cuti keluar daerah. Akibat kelalaian satu orang, yang berdampak pada semua orang.

“Pengawasan perlu kembali diketatkan. Saya yakin, masyarakat juga tidak ingin kembali mengalami badai Covid-19 untuk yang ketiga kalinya,” tuturnya.

Di lain sisi, Pemkab Berau diminta lebih ketat dalam memonitoring keluar masuknya orang dari luar daerah. Mengingat varian Omicron di daerah DKI Jalarta, dan Pulau Jawa sudah ditemukan. “Lebih baik mencegah daripada mengobati,” pungkasnya.

Diberikan sebelumnya, tiga pekan tanpa kasus Covid-19 di Kabupaten Berau berakhir. Sebanyak sepuluh pasien klaster perusahaan batu bara muncul. Salah satunya merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta dan terkonfirmasi Covid-19 pada Rabu (12/1) malam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi mengatakan, salah satu pasien tiba di Berau pada 6 Januari lalu dari Jakarta. Ia merasakan gejala dan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) menyatakan dirinya terkonfirmasi Covid-19.

Pihak perusahaan bersama Dinkes Berau bergerak cepat. Dengan melakukan tracing terhadap orang-orang di sekitar pasien.  Hasilnya, dari 42 sampel yang diambil, 10 di antaranya dinyatakan terpapar Covid-19. Mereka merupakan kontak erat pasien di area kerja dan menjalani isolasi mandiri.

“Ini kami juga masih tracing keluarganya. Bukan tidak menutup kemungkinan akan terjadi klaster keluarga,” katanya.

Pihaknya juga terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan, terhadap siapa saja yang menjalani kontrak erat dengan pasien. “Jadi kami juga tracing ke perusahaan, dan keluarga, serta lingkungan sekitarnya,” ungkap Iswahyudi.

Saat ini, sampel dari pasien telah dikirim ke Jakarta, untuk memastikan varian virus Covid-19 apa yang dideritanya. Karena dari pengamatan pihaknya, penularannya tergolong cukup cepat. “Jadi saya belum bisa memastikan, varian apa yang menyerang mereka,” katanya. (hmd/arp)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB
X