TANJUNG REDEB – Untuk triwulan pertama di tahun 2022, Perusahaan umum (Perumda) Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau memastikan stok beras yang ada di gudangnya tidak mengalami kekosongan bahkan terbilang aman dan cukup untuk memenuhi permintaan pasar di Bumi Batiwakkal -sebuatan Kabupaten Berau.

Kepala Perum Bulog Berau, Apriansyah, menerangkan bahwa sampai saat ini stok beras masih cukup. Walapun sedikit mengalami keterlabatan kedatangan beberapa waktu lalu, namun kebutuhan masyarakat masih bisa terpenuhi. “Untuk stok beras yang tersedia di gudang Bulog saat ini sebanyak 350 ton, dan itu mampu hingga tiga bulan ke depan,” ujarnya kepada awak media, kemarin (14/1).

Perhitungan dilakukan melihat rata-rata jumlah konsumsi masyarakat Berau setiap bulan mencapai 100 hingga 110 ton per bulan. Sehingga dengan pehitungan tersebut, stok yang ada ini bisa memenuhi tiga bulan kedepan. “Jadi jika dihitung dengan stok yang ada, maka kami pastikan beras yang ada aman hingga tiga bulan kedepan atau paling lambat April,” ujarnya.

Terkait dengan harga, menurutnya juga masih stabil tidak ada kenaikkan atau turun. Untuk beras jenis medium harganya masih di bahwa harga eceran  Tertinggi (HET) yaitu Rp 9.950 per kilogram (kg), sedangan beras jenis premium berada di harga Rp 11.500 per kg. “Kami berharap Perum Bulog dapat membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam menyanggah kebutuhan stok beras dengan harga yang stabil, Karena memang itu adalah tukpoksi kami dalam menjaga agar harga tidak di atas HET,” tutur Apriansyah.

Dirinya juga menambahkan bahwa beberapa waktu lalu Bulog sudah berencana melakukan kerja sama dengan para petani lokal yang ada di Berau, untuk membeli hasil panen beras petani yang mana menurutnya saat ini sudah sangat bagus dan disukai masyarakat.

Hingga saat ini pihaknya telah menghubungi beberapa kelompok tani dan mempersiapkan anggaran, untuk bekerja sama dengan petani lokal. Sehingga nantinya Bulog Berau lebih memprioritaskan beras lokal di Kabupaten Berau. "Untuk kegiatan komersial saat ini di Berau maupun Sulawesi lagi panen raya, sehingga kita rencanakan untuk mulai lagi pembelian beras ke petani," katanya. “Tetap kita prioritaskan beras lokal Kabupaten Berau dengan harga dan kualitas yang telah kita tentukan," tutupnya (aky/har)