TANJUNG REDEB – Anak didik di SMP 1 Bidukbiduk, akhirnya bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), setelah pihak pemilik lahan membuka segel sekolah yang terpasang sejak Oktober 2021 lalu.
Menurut Kepala SMP 1 Bidukbiduk, Marselus Blalo Openg, sejak Jumat (14/1) pihaknya telah bekerja bakti untuk persiapan PTMT di sekolah tersebut. Hal ini tentu disambut suka cita oleh peserta didik yang selama ini belajar daring.
“Anak didik dan orangtua senang sekali, karena akhirnya bisa PTMT,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin (16/1).
Marselius menuturkan, segel memang telah dibuka sejak pekan lalu. Namun ada beberapa bagian sekolah yang harus dirapikan dan dibenahi, agar PTMT berjalan lancar.
“Iya rumput-rumputnya kan tinggi, itu kita potong,” katanya.
Untuk sistem PTMT sendiri, menurut Marselus akan dilakukan tidak 100 persen. Tapi dilakukan secara bertahap yakni 50 persen, 75 persen, dan 100 persen. Namun untuk jumlah tenaga pengajar akan diupayakan maksimal.
“Kita kejar juga ketertinggalan kemarin, karena SMP lain sudah PTMT sejak awal Januari lalu. Kita baru akan dimulai besok (hari ini, red),” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Lembaga SMP, Dinas Pendidikan Berau, Mustaring, membenarkan bahwa SMP 1 Bidukbiduk sudah dibuka kembali oleh ahli waris. Tapi diakuinya, dirinya belum mengetahui apakah dibukanya kembali SMPN 1 Bidukbiduk karena telah dilakukan pembayaran tuntutan ahli waris oleh Pemkab Berau, atau ada faktor lain.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan monitoring terkait dengan PTMT di Bidukbiduk, untuk memastikan prokes berjalan dengan baik dan benar. “Monitoring akan dilakukan,” tuturnya.
Terpisah, Camat Bidukbiduk Abdul Malik yang menghubungi Berau Post mengatakan, pihaknya memantau langsung pelaksanaan kerja bakti di SMP 1 Bidukbiduk, untuk persiapan PTMT.
“Kita dilaporkan, kemudian langsung ke TKP,” ujarnya.
Abdul Malik melanjutkan, semoga permasalahan antara ahli waris dan pemkab bisa segera terselesaikan dengan baik, agar peserta didik bisa belajar dengan tenang dan tidak terganggu dengan permasalahan yang terjadi.
“Kita bersyukur sekolah ini telah dibuka segelnya,” pungkasnya. (hmd/udi)
