Wabup Instruksikan Kontrakor Tanggung Jawab

- Kamis, 20 Januari 2022 | 20:18 WIB
TINJAU KERUSAKAN: Anggota Komisi III DPRD Berau, saat meninjau ambruknya pagar pembatas Stadion Olympic Mini di Teluk Bayur, Senin(17/1).
TINJAU KERUSAKAN: Anggota Komisi III DPRD Berau, saat meninjau ambruknya pagar pembatas Stadion Olympic Mini di Teluk Bayur, Senin(17/1).

TANJUNG REDEB – Ambruknya pagar pembatas Stadion Olympic Mini di Teluk Bayur, juga menarik perhatian Wakil Bupati Berau, Gamalis.

Dia mengatakan, dirinya sudah mengetahui kejadian rusaknya pagar pembatas Stadion Olympic Mini itu. Ia juga telah menginstruksikan pihak terkait agar segera menangani pagar pembatas yang rusak tersebut. “Informasinya kerusakan itu terjadi karena tebing yang letaknya tidak jauh dari pagar mengalami longsor dan menghantam pagar pembatas yang sudah jadi itu. Kurang lebih 20 meter jika tidak salah kerusakaannya,” ujarnya kepada Berau Post Rabu (19/1) kemarin.

Menurutnya, pengerjaan pagar pembatas tersebut masih dalam pemeliharaan yang masih jadi tanggung jawab kontraktor pelaksana. “Jadi memang itu akan kembali diperbaiki karena masih tahap pemeliharaan dan mereka (kontraktor) yang akan bertanggung jawab semuanya.

Itu sudah saya instruksikan,” katanya.

Dikatakannya, kejadian ini tidak bisa menyalahkan siapapun. Pasalnya, ini adalah bencana alam yang tidak tahu kapan kejadian tesebut bisa terjadi. “Mereka sudah mau bertanggung jawab untuk memperbaiki. Jadi menurut saya itu sudah selesai, dan memang jika dilihat murni karena tanah longsor yang mengenai pagar pembatas,” tandasnya.

Sebelumnya, Komisi III DPRD Berau, melihat langsung kondisi pagar pembatas stadion yang ambruk sepanjang 20 meter itu. Menurut Ketua Komisi III, Saga, perlu penanganan serius terhadap pagar pembatas yang ambruk itu. Karena persoalan ini tak terlepas dari lahan stadion yang pas-pasan. “Saya anjurkan untuk sesegara mungkin dilakukan penanganan. Jangan sampai apa yang terjadi ini bisa merembet ke tempat yang lainnya,” katanya kepada awak media ini.

Anggota Komisi III DPRD Berau lainnya, M Ichsan Rapi berpandangan, telah terjadi gagal konstruksi. Sebab, pembangunan pagar berdekatan dengan tebing terlihat tidak maksimal. Di mana sejak awal, harusnya dilakukan perubahan desain atau contract change order (CCO).

“Harus dilihat dulu ke lapangan seperti apa lokasinya. Jika memasang pagar dekat tebing cocok untuk dipagari tembok keliling atau tidak, itu harus ada perencanaan yang matang. Jika tidak stabil, maka harus diubah desainnya,” tegasnya.

Pria yang kerap disapa Daeng Icang inipun mencontohkan, apabila lokasi pembangunan tidak jauh dari tebing, maka bisa dibuatkan drainase di bawah. Dengan menggunakan bronjong (tanggul). Sehingga tidak akan terjadi longsor seperti yang terjadi. “Jadi ada banyak cara yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini,” ujarnya.

“Pembangunan pagar pembatas ini juga menurut saya sia-sia, karena nanti akan dibongkar.  Sebab nanti ada pembangunan lainnya, itu sama saja bohong,” tambah Icang.

Apabila pagar pembatas masih tetap seperti sekarang, ia pun khawatir bisa membahayakan para pekerja dan atlet yang akan bertanding nanti.

Pasalnya, tidak menutup kemungkinan hal itu bisa saja terjadi kembali, karena tidak adanya penahan tebing.

“Beruntung tidak ada korban. Yang ditakutkan nantinya bisa membahayakan masyarakat, jika tidak ada penahan pagar. Jadi seperti yang saya bilang tadi, ini gagal kontruksi,” tuturnya. (aky/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X