Tunggu Rekomendasi Tim Ahli

- Kamis, 20 Januari 2022 | 20:18 WIB
HANCUR: Kondisi turap Tepian Ahmad Yani hancur akibat di tabrak kapal Damai Sejahtera V beberapa waktu lalu. Foto ini dijepret sebelum lokasi tersebut ditutup menggunakan pagar seng.
HANCUR: Kondisi turap Tepian Ahmad Yani hancur akibat di tabrak kapal Damai Sejahtera V beberapa waktu lalu. Foto ini dijepret sebelum lokasi tersebut ditutup menggunakan pagar seng.

TANJUNG REDEB — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) hingga kini masih menunggu kajian dan rekomendasi terkait dengan perbaikan turap Tepian Ahmad Yani, yang beberapa waktu lalu ditabrak oleh Kapal Damai Sejahtera V.
Menurut Kepala DPUPR Berau, Taupan Madjid, tim dari Institut Tekhnologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, telah tiba di Berau, dan telah melakukan peninjauan ke lokasi pada Senin (17/1) lalu. Mereka melihat langsung dampak kerusakan yang ditimbulkan. “Mereka sudah dapat gambaran untuk perbaikannya seperti apa,” ujarnya, Rabu (19/1).
Lanjut Taupan, kemungkinan setelah hasil kajian keluar, turap tersebut akan dibangun dengan lokasi baru. Yakni berada di depan turap yang ditabrak. Hal ini dikarenakan, kerusakan akibat hantaman haluan kapal sulit untuk diganggu gugat, karena kerangka kontruksi saling berhubungan dengan turap yang lain. “Itu gambaran sementara, dibangun di depannya itu,” katanya.
Ia mengatakan, rencana pembangunan akan dipancang dengan kedalaman mencapai 40 meter. Sama dengan rancangan pembangunan turap Tepian Ahmad Yani yang terdahulu. Langkah ini diambil karena tidak akan mempengarui kontruksi turap yang lama. “Jadi dipastikan ini akan aman,” jelasnya.
Di sisi lain, Taupan berharap agar ada kajian lebih dulu sebelum dilakukan pembuatan turap baru. Diakuinya, ia mengikuti rekomendasi dari tim ahli yang menangani turap tersebut. Dan tentunya melihat pagu anggaran.
“Mereka kan dari tim independen, juga sudah ahli di bidangnya. Jadi apapun rekom mereka, itu yang akan dikerjakan,” tambahnya.
Disinggung mengenai angka pasti perbaikan turap tersebut, mantan Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara ini menyebutkan, hingga kini pihaknya masih belum bisa menentukan angka pasti. Karena masih dalam tahap proses perhitungan. Tetapi, dipastikan anggaran untuk perbaikan menelan biaya yang besar.
“Asumsi kami, satu meter perbaikan itu senilai Rp 100 juta. Jika 10 meter, tentu sudah Rp 1 miliar. Tapi untuk jumlah pastinya, akan disampaikan nanti,” katanya.
Namun ada angin segar untuk perbaikan. Meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau tahun ini masih minus, dari pihak kapal bersedia menanggung seluruh perbaikan, hingga keadaan turap seperti semula. “Pihak kapal mau bertanggungjawab untuk seluruh biaya perbaikan, jadi tidak menggunakan APBD kita,” jelasnya.
Terkait dengan gorong-gorong yang mengalami kerusakan, Taupan mengatakan, akan dilakukan perbaikan seperti sediakala. Dan pemilik kapal telah berkomitmen untuk melakukan perbaikan semaksimal mungkin.
“Tingga tunggu tim ahli selesai melakukan pendataan, dan untuk waktu perbaikan, akan diumumkan secepatnya,” pungkasnya. (hmd/har).

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X