TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Taupan Madjid, yang langsung memerintahkan anggotanya untuk mengecek permasalahan infrastruktur di RT 23, Jalan Akasia Mandiri menuju Perumahan Saodah, Kecamatan Sambaliung.
Madri Pani mengatakan, permasalahan ini sebenarnya sudah mendapat disposisi dari tiga bupati, yakni Muharram, Agus Tantomo, dan juga Sri Juniarsih. Namun belum pernah mendapatkan respons. Pada saat pemekaran RT 23 lalu, ia menyampaikan akan berupaya mendatangkan DPUPR ke lokasi untuk melakukan pengecekan langsung. “Kita apresiasi beliau, dengan cepat merespons laporan warga mengenai kondisi mereka,” ujarnya, Selasa (25/1).
Politisi NasDem ini mengatakan, permasalahan banjir di kompleks tersebut kerap terjadi. Karena tidak ada drainase dan kawasan tersebut berada di tengah-tengah dataran tinggi. Ia berharap, setelah dilakukan peninjauan oleh DPUPR, akan menemukan solusi. “Mereka (DPUPR, Red) yang paham mekanismenya, dan setelah dilakukan pengecekan, langsung dibuatkan drainase,” imbuh Madri Pani.
Sementara itu, Lurah Sambaliung Didi Mulyadi mengungkapkan, memang pada Senin (25/1) pihak dari DPUPR langsung meninjau lokasi tersebut, untuk mencari solusi mengenai masalah banjir yang kerap terjadi di RT 23 dan sekitarnya.
“Harapan kita tentunya tidak hanya dicek, dan dibuat drainase itu, tidak berhenti di situ saja,” katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil diskusi saat syukuran RT 23 Minggu lalu, Ketua DPRD Berau akan memberikan sebagian dari aspirasinya untuk menanggulangi permasalahan jalan masuk Akasia Mandiri menuju Perumahan Saodah.
“Harapannya dari janjinya bisa terlaksana, karena menurut ketua dia tidak pernah berjanji yang muluk-muluk,tapi pada saat pertemuan malam baru katanya beliau berjanji akan menindak lanjuti. Dan ini sudah mulai terbukti,” paparnya.
Terpisah, Ketua RT 23, Alfian mengatakan, setelah dilakukan peninjauan, pihaknya saat ini tengah membuat drainase untuk mengalirkan air. Rencananya drainase tersebut akan dibuat melalui RT 15 dan langsung mengarah ke sungai. “Ini untuk jangka pendeknya, dan kemarin dari DPUPR juga sudah meninjau ke sini,” ujar Alfian.
“Inikan pekerjaan dari DPUPR untuk membuat drainase ini, dan pembuangan ke sungai, kita tidak paham juga berapa panjangnya,” paparnya.
Ia berharap setelah adanya pembuatan drainase ini, tidak lagi terjadi banjir di lokasi yang ia pimpin. Karena, hujan sebentar saja, dengan intensitas deras, kerap menimbulkan genangan air bahkan mencapai ketinggian 30 sentimeter bahkan lebih.
“Kita bersyukurlah, setelah tiga disposisi, dan kemarin Ketua DPRD turun langsung, akhirnya dikerjakan,” pungkasnya. (hmd/har)
