TANJUNG REDEB - Bupati Berau Sri Juniarsih, me-launching Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sebagai transformasi digital kolaborasi PT BPD Kaltim-Kaltara Cabang Tanjung Redeb dengan KPW Bank Indonesia, di Pasar Sanggam Adji Dilayas, kemarin (3/2).
Direktur Operasional Bankaltimtara, Siti Aisyah mengatakan, sejak 2014 lalu Bank Indonesia telah mencanangkan gerakan nasional non tunai. Sehingga sistem pembayaran perlu beradaptasi dengan hadirnya teknologi digital. Salah satu visinya adalah mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi keuangan digital.
PT BPD Kaltim-Kaltara adalah lembaga jasa keuangan perbankan yang tujuan pendiriannya adalah sebagai salah satu alat kelengkapan otonomi daerah. Dengan tugas sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah. Sebagai pemegang kas daerah dan salah satu sumber pendapatan asli daerah.
"Inovasi dan pengembangan produk dan layanan perbankan terus kami tingkatkan. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah, baik pemda maupun masyarakat akan layanan transaksi digital," ujarnya pada sambutan.
PT BPD Kaltim-Kaltara juga turut berperan serta dalam upaya pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Upaya tersebut terus dilakukan sehingga telah memiliki izin salah satu penyelenggara jasa pembayaran melalui sistem pembayaran QRIS.
Dirinya juga berharap sinergitas dan kolaborasi yang baik dapat terus terjalin berkembang. Tentunya dapat memberikan keuntungan bagi seluruh pihak, terutama pada kesejahteraan masyarakat.
"Kami manajemen Bankaltimtara menyampaikan penghargaan serta ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan terutama kepada Pemkab Berau, Bank Indonesia perwakilan provinsi Kaltim, serta seluruh pihak yang telah membantu sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Deputi KPW Bank Indonesia Kalimantan Timur, Hendik Sudaryanto, menambahkan turut berterima kasih kepada Pemkab Berau yang sudah mendukung. Tentunya komitmen dari Bupati Berau yang sudah mendukung sistem digitalisasi di daerah. Khususnya di Pasar Sanggam Adji Dilayas. Dalam konteks yang lain bahwa memang perlu dukungan jaringan yang bagus. Karena merupakan kunci utama dalam bertransaksi menggunakan QRIS ini.
"Sehingga kami dalam hal ini Bank Indonesia mencoba membantu dalam melalui program sosial berupa penguat jaringan dan WiFi. Kemudian juga CCTV serta seperangkat komputer," terang Hendik.
Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih turut menyambut baik sistem digitalisasi. Menurutnya, dengan adanya digital elektronik saat ini, sudah memudahkan masyarakat untuk bertransaksi. Termasuk juga dalam upaya untuk menghindari terjangkit Covid-19.
“Kemudian juga untuk menghindari adanya penipuan uang palsu serta menghindari akan terjadinya pencopetan. Dengan adanya digital elektronik, itu semua dapat di-minimalisasi,” jelas Sri Juniarsih.
Selain itu, ia juga berharap dengan adanya QRIS ini semoga dapat memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi para penjual dan pengunjung yang datang di Pasar Sanggam Adji Dilayas.
“Ini tentunya merupakan satu langkah positif yang mencerminkan keseriusan dan konsistensi kita bersama. Tujuan utamanya yakni untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah di Kabupaten Berau,” tuturnya.
Dalam kegiatan itu, juga dilakukan penandatanganan MoU Bankaltimtara bersama Bapenda dan Diskoperindag Berau, dan dilanjutkan penyerahan secara simbolis program sosial Bank Indonesia, bantuan IKM dan penyerahan kartu anggota pasar Sanggam Adji Dilayas serta QRIS Pedagang. Sekaligus simulasi pembayaran retribusi. Kemudian ditutup dengan kunjungan ke Pasar Sanggam Adji Dilayas oleh bupati Berau bersama rombongan. (mar/**/har)
