TANJUNG REDEB — Meski saat ini dua kecamatan yakni Tanjung Redeb dan Teluk Bayur berstatus zona kuning, namun pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Bumi Batiwakkal masih berjalan normal. Akan tetapi, ada beberapa evaluasi yang dilakukan Dinas Pendidikan.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Berau, Adang Salik, hingga kini memang belum ditemukan klaster PTM di tingkat SMP. Sehingga PTMT akan terus berjalan meskipun ada beberapa evaluasi. “Evaluasi tetap dilakukan. Menyesuaikan wilayah juga,” tuturnya, Minggu (6/2).
Adang melanjutkan, pelaksanaan PTMT untuk SMP di Berau sudah 100 persen, dengan pembagian dua pertemuan, yakni pagi dan siang. Hal ini untuk mengurangi waktu bertemu antar pelajar dan memecah keramaian saat pelaksanaan belajar mengajar di dalam kelas.
“Tetap dua pertemuan kita terapkan. Itu belum diubah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan SD, Mardiatul Idalisah mengatakan, untuk sekolah dasar ada beberapa evaluasi. Seperti jam pulang kelas pagi dan jam masuk kelas siang. Menurutnya, hal ini untuk mencegah pertemuan murid kelas pagi dan kelas siang.
“Sebelumnya selisih waktu antara jam pulang kelas pagi dengan jam masuk kelas siang hanya 15 menit. Itu kami evaluasi. Waktunya mepet dan kerap bertemu. Akhirnya kita perpanjang waktunya,” ucapnya.
"Sebelumnya kelas pagi pulang pukul 09.00 Wita, dan jam siang masuk pukul 09.15 Wita. Ini menyebabkan pertemuan murid kelas pagi dengan kelas siang. Sehingga direvisi, kelas siang masuk pukul 11.00 Wita," jelasnya.
Sementara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Wilayah VI Kabupaten Berau, Juanita Sari mengatakan, untuk saat ini PTMT untuk tingkat SMA/SMK sederajat masih bertahan 50 persen tingkat kehadiran. Sedangkan 50 persennya mengikuti pembelajaran sistem daring.
“Belum ada evaluasi, hanya pemantauan,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk kelas 12 kemungkinan akan diprioritaskan untuk hadir. Mengingat, pada Maret mendatang, akan dilakukan ujian praktik. Tentu, siswa kelas 12 lebih banyak membutuhkan waktu untuk tatap muka.
“Untuk seluruh SMA dan SMK sudah 100 persen. Kehadiranya yang dibatasi, dan juga hanya sampai pukul 12.00 Wita,” pungkasnya. (hmd/har)