BIDUKBIDUK – Pembangunan Pelabuhan Teluk Sulaiman di Kecamatan Bidukbiduk sudah memasuki tahap ketiga. Namun, anggarannya masih menunggu persetujuan dari pemerintah provinsi, karena menggunakan bantuan keuangan provinsi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, Andi Marewangeng mengatakan, seiring rampungnya pengerjaan tahap kedua, pembangunan Pelabuhan Teluk Sulaiman sudah mencapai 65 persen. Saat ini pembangunan pelabuhan akan masuk dalam tahap ketiga, dengan terlebih dahulu diusulkan melalui bantuan keuangan (Benkeu) provinsi. Pasalnya, pembangunan pelabuhan tersebut tidak dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (ABPD) 2022.
“Setidaknya tahap ketiga membutuhkan biaya sekira Rp 25 miliar. Karena untuk di tahap ketiga ini akan dilakukan pembangunan jeti atau dermaga, sebagai tambat kapal,” katanya beberapa waktu lalu.
Apabila usulan bankeu disetujui, ia memperkirakan pengerjaan tahap ketiga akan selesai sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 di Kabupaten Berau. Sebab, lokasi cabangolahraga voli pantai akan diadakan di Kecamatan Bidukbiduk, tepatnya di sekitar pelabuhan. Sementara itu sisi darat telah selesai semua, baik itu kantor, kios, parkir hingga pos jaga.
“Darat tinggal pagar saja yang belum dan kios yang dulunya di pinggir pantai kami pindah, agar menjadi ruang terbuka hijau, karena memang pengerjaan sudah sesuai,” ujarnya.
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Pelabuhan Teluk Sulaiman, Frisko Hakim menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan anggaran pengerjaan ke provinsi. Jika berkaca pada pembangunan tahap kedua tahun lalu, keputusan gubernur keluar pada Maret nanti.
“Jadi kami tinggal menunggu kabar dari provinsi. Karena dari tahap kedua mengandalkan bankeu,” bebernya.
Jika disetujui, tahap ketiga juga akan dibangun tempat salat (mushola). Rencananya, akan dibuat secara unik dan indah, karena merupakan salah satu gerbang menuju beberapa objek pariwisata. Harapannya bisa menjadi ikon. Walaupun tidak besar, tetapi bagus.
“Kalau dana yang disetujui di bawah dana yang diusulkan, kami akan fokus pembangunan dermaga saja,” terangnya. “Harapannya awal Juni bisa mulai kerja. Tetapi kami berharap bisa lebih cepat keputusan gubernur, sehingga lebih bagus,” tutupnya.
Perlu diketahui, pengerjaan Pelabuhan Teluk Sulaiman dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mengalokasikan anggaran senilai Rp 11 miliar dari total anggaran yang diperlukan Rp 55 miliar.
Kemudian untuk tahap selanjutnya mendapatkan bankeu provinsi senilai Rp 44 miliar. Dan di tahun 2022 ini, Bankeu yang diturunkan senilai Rp 18 miliar, sementara di tahun 2023 senilai Rp 26 miliar.
Dalam prosesnya, pembangunan pelabuhan tersebut mengalami perubahan rencana, disebabkan refocusing anggaran akibat Pandemi covid-19. Perubahan itu di antaranya, semula panjangnya mencapai 80 meter dikurangi menjadi 40 meter dengan lebar menjadi 8 meter.
Wakil Bupati Berau Gamalis, yang sempat meninjau langsung pembangunan di sana berharap proyek dermaga itu bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depannya, sehingga fungsi Pelabuhan Teluk Sulaiman ini bisa melayani berbagai sektor.
"Fokusnya kan untuk pelabuhan wisata, tapi sangat sayang dengan lokasi yang sangat representatif seperti ini tidak dimanfaatkan lagi, seperti pelabuhan bongkar muat juga. Kita akan melakukan lobi anggaran ke pusat agar pembangunan ini bisa berlanjut lagi sesuai perencanaan awal, dengan panjang 80 meter. Kita harus persiapkan untuk jangka panjang," katanya (aky/arp)