TANJUNG REDEB – Sebanyak 15 petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai terpapar Covid-19. Antisipasi mulai dilakukan manajemen RSUD, guna menghindari kekurangan petugas dan lonjakan kasus.
Humas RSUD dr Abdul Rivai, Erva Anggriana mengatakan, pihak rumah sakit telah melakukan penambahan petugas, termasuk penambahan kamar untuk ruang pasien Covid-19. Meski banyak petugas yang terkonfirmasi, diakuinya pelayanan tetap dimaksimalkan. “Berjalan normal, dan belum ada penutupan,” ujarnya kepada Berau Post, Rabu (16/2).
Ia menerangkan, para petugas yang terkonfirmasi, sudah dilakukan tracing hingga keluarga dan rekan kerja dalam satu ruangan. Mereka juga telah melakukan isolasi secara mandiri. Tidak itu saja, petugas yang tidak terpapar, juga melakukan isolasi serupa. Sambil menunggu hasil PCR keluar, untuk memastikan kesehatannya sebelum kembali bekerja.
Selain itu, saat diketahui ada sejumlah petugas yang terkonfirmasi Covid-19, pihaknya langsung melakukan rotasi petugas. Untuk menutupi kekurangan di ruangan yang tenaga kesehatannya terkonfirmasi.
“Belasan pasien yang terpapar semua bergejala ringan. Petugas di sini bukan cuma perawat. Tapi juga dokter spesialis, dokter umum, cleaning servis dan tenaga porter. Jika PCR aman, maka mereka bisa dikembalikan untuk bekerja,” tuturnya.
Mengenai sumber penularan, pihaknya belum bisa memastikan. Namun kata dia, adanya penularan Covid-19 di rumah sakit masih dilakukan tracing oleh pihak surveilans. “Belum tau asal muasalnya. Belum berani berspekulasi saya,” kata Erva.
Ia menambahkan, untuk mendukung pelayanan rumah sakit tetap berjalan optimal, pihaknya juga telah merekrut sukarelawan sebanyak 10 orang. Serta tambahan tenaga kesehatan (nakes) dari CPNS yang akan masuk pada awal Maret mendatang.
Tambahan tersebut yakni, perawat sebanyak 30 orang, bidan 8 orang, dokter umum 12 orang, apoteker 6 orang, analis lab 10 orang, radiografer 6 orang, dan tenaga lainnya sebanyak 2 orang. Adapun jumlah totalnya sebanyak 84 orang.
“Ini nanti akan sangat membantu rumah sakit, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat nantinya,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menyampaikan hal senada. Meskipun, saat ini terdapat klaster rumah sakit, namun pelayanan tetap berjalan seperti biasa.
Ia menerangkan, berbagai antisipasi juga telah dilakukan pihak rumah sakit, untuk mengantisipasi penularan pasca adanya klaster tersebut. “Mereka sudah lakukan antisipasi sesuai prosedur. Termasuk melakukan isolasi mandiri, melakukan tracing secara menyeluruh,” jelas Iswahyudi.
Menurutnya, penularan Covid-19 di lingkungan rumah sakit, memang cukup wajar. Mengingat, rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan tempat dirawatnya orang sakit. Namun, bukan berarti hal itu dianggap sepele.
“Semua sudah dalam penanganan. Pihak rumah sakit juga sudah melakukan antisipasi penularan juga terhadap pasien di sana. semua penanganan yang dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Intinya, kasus ini tidak mempengaruhi terhadap pelayanan kepada masyarakat yang dirawat,” pungkasnya.(hmd/arp)