TANJUNG REDEB - Meski Kabupaten Berau masuk dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) belum melakukan penutupan destinasi wisata.
Menurut Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Samsiah Nawir, saat ini pihaknya belum mengambil langkah untuk melakukan penutupan. Namun kapasitas pengunjung dibatasi 50 persen.
Saat ini pihaknya menunggu instruksi dari Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Berau, yang kemungkinan dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi setelah Berau masuk dalam PPKM level 3.“Kami menunggu arahan juga," ujarnya.
Dijelaskan Samsiah, kunjungan wisatawan saat ini memang terus berdatangan. Hal ini merupakan tren positif bagi pariwisata dan berdampak pada perekonomian warga di wilayah destinasi wisata. Namun di sisi lain, kesehatan masyarakat juga menjadi faktor penting. Karena itu, dia berharap agar penjagaan pintu masuk destinasi wisata diperketat. Salah satunya melakukan swab antigen.
“Antisipasinya perketat pengawasan. Bagaimana kita meningkatkan ekonomi kalau masyarakatnya terpapar,” jelasnya.
Diakuinya, dua tahun terakhir sektor pariwisata Berau menurun dampak pandemi. Penutupan serta pembatasan pengunjung membuat perekonomian menurun. Bahkan beberapa hotel memilih untuk tutup sementara. "Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi lagi," ucap Samsiah.
Dia melanjutkan, saat ini pihaknya juga fokus meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di destinasi wisata. Selain itu, dengan memanfaatkan momen kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang rencananya akan berkunjung ke Bumi Batiwakkal, maka dari itu, pihaknya berupaya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengenalkan Berau lebih luas.
“Kita juga fokus persiapkan itu, jadi mengenalkan Berau dan meningkatkan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Pihaknya berharap, meskipun diberlakukan PPKM level 3 di Kabupaten Berau, namun tidak dilakukan penutupan total, sehingga arus ekonomi bisa terus berputar. “Harapannya jangan sampai ditutup. Kasihan masyarakat juga,” pungkasnya. (hmd/har)