Aroma "Semerbak" Sampah Sampai ke Permukiman

- Kamis, 24 Februari 2022 | 19:48 WIB
DENGAR ASPIRASI: Makmur HAPK saat menggelar reses di Jalan Tarap, Kelurahan Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb beberapa waktu lalu.
DENGAR ASPIRASI: Makmur HAPK saat menggelar reses di Jalan Tarap, Kelurahan Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Sejumlah masyarakat di Kelurahan Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb menginginkan tempat pembuangan akhir (TPA) Bujangga direlokasi. Hal itu disampaikan saat reses Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK.

Menurut warga, aroma dari TPA sudah masuk hingga ke permukiman mereka. Sehingga dianggap sangat menganggu. Terlebih pada jam-jam tertentu saat angin berhembus ke area permukiman. Maka dari itu, warga ingin agar mantan bupati Berau dua periode itu, membantu supaya relokasi segera bisa dilakukan.

“Saya mohon kepada pak Makmur, agar bisa membantu mengupayakan agar TPA itu direlokasi,” ujar Toni, salah seorang warga yang hadir pada reses tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Makmur mengatakan bakal berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai usulan tersebut. Terlebih, memindahkan TPA bukan hal yang mudah, karena harus ada kajian matang, mengenai lokasi dan lahan yang akan digunakan sebagai TPA.

Sampah di TPA Bujangga kini, disebutnya memang sudah mulai menggunung dengan pola penimbunan yang dilakukan. Namun, untuk beberapa tahun ke depan, lokasi tersebut masih bisa dimanfaatkan, dengan adanya lokasi baru yang selama ini telah dikeruk untuk menimbun sampah yang ada.

Selain persoalan penimbunan sampah, pengelolaan limbah ditegaskan Makmur juga menjadi perhatian serius. Sebab, saat ini telah banyak permukiman masyarakat yang berlokasi tidak jauh dari TPA.

“Ini lebih jelas permasalahannya setelah saya berdiskusi, yakni produksi sampah kita mencapai 70 ton per hari. Dengan jumlah itu dan adanya aturan larangan membakar sampah, dilakukan penimbunan dan kondisi sekarang bisa dilihat sudah menggunung,” ungkapnya.

Sejak 2 tahun lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau disebutnya sudah menyikapi kondisi TPA Bujangga, termasuk rencana menyiapkan lokasi baru ketika TPA Bujangga sudah penuh dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Namun, sulitnya mencari lahan menjadi persoalan yang dihadapi. Ditambah saat ini juga masa Covid-19, sehingga penganggarannya sulit terealisasi.

“Sekarang solusinya kita cari yang murah. Jadi yang ada ini akan kita manfaatkan, bekas galian untuk menimbun sampah akan dimanfaatkan. Kemudian limbah yang mencemari lingkungan harus dibelikan alat yang bertujuan untuk menfilter limbah sebelum dibuang,” jelasnya.

Lanjut Makmur, dengan luasan TPA Bujangga sekitar 12 hektare, namun penampungan sampahnya hanya 0,8 hektare yang sekarang sudah di ambang batas. Karena itu, perlu secepat mungkin revitalisasi atau penambahan lubang. “Kita akan upayakan mendorong ini,” katanya.

Sementara itu, untuk pembangunan rumah sakit. Makmur mengatakan, sejak zaman ia memimpin Berau, rencana pembangunan rumah sakit itu telah ada. Bahkan anggarannya pun telah disiapkan. Namun, selepas ia tidak menjabat lagi, ada usulan untuk pemindahan lokasi pembangunan rumah sakit. Yakni di Kampung Bangun, Kecamatan Sambaliung. Sementara uang yang telah disiapkan tadinya, tidak diketahui digunakan untuk apa.

“Saya mendukung 100 persen, tapi tolong uang yang sudah disiapkan pemkab itu, diaudit dulu, kemana uang itu,” paparnya.

Ia menjelaskan, rencana pembangunan sempat beberapa kali mengalami pemindahan lokasi, yakni pertama di lokasi saat ini yakni Inhutani. Lalu pindah ke Kampung Bangun, kemudian ke area ring road Bandara Kalimarau, dan terakhir dipindah ke area Inhutani.

“Kita di provinsi mendukung, inikan untuk masyarakat juga. Tapi di-clear-kan dulu permasalahannya saat ini,” pungkasnya.(hmd/arp)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X