Berdagang sejak 1996, Mampu Kuliahkan Anak

- Rabu, 2 Maret 2022 | 11:11 WIB
PEKERJA KERAS: Mariama yang sudah kurang lebih 10 tahun berjualan di Tepian Sambaliung hingga sekarang.
PEKERJA KERAS: Mariama yang sudah kurang lebih 10 tahun berjualan di Tepian Sambaliung hingga sekarang.

Genap sudah 10 tahun, Mariama menjadi pedagang kaki lima di tepian Kecamatan Sambaliung. Di usianya yang sudah menginjak usia 62 tahun itu, ia masih mampu menghidupi anak-anaknya seorang diri (single parent).

 

SUMARNI, Tanjung Redeb

 

BERDAGANG sudah ditekuni Mariama sejak 1996. Ia mengawali berjualan di salah satu sekolah tingkat menengah di wilayah Tanjung Redeb. Dengan membuka kantin pribadi. Di sekolah itu, segala macam jenis rupa makanan dan minuman dijualnya, hingga pada akhirnya memutuskan berhenti pada 2017 lalu. 

“Saya dipercayakan untuk mengelola kantin pribadi di sekolah. Ya cukup lama memang,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatannya berjualan di Tepian Sambaliung. 

Selama itu pula, ia harus bolak-balik menyebrangi Sungai Segah dari Sambaliung menuju Tanjung Redeb. Karena waktu itu, dia belum memiliki kendaraan untuk dipakai pulang pergi berjualan di sekolah. Kala itu kendaraan bermotor juga belum banyak seperti sekarang. Melainkan hanya transportasi becak yang masih banyak ditemui saat itu.

“Jadi saya itu naik ketinting dari Sambaliung. Pergi ke pasar berbelanja kebutuhan jualan. Terkadang barang-barang saya bawa menggunakan becak. Setelah itu, pagi-pagi langsung menuju ke sekolah yang berada di Jalan Mangga I,” jelasnya. 

Dari hasil berjualannya di sekolah, sangat disyukuri Mariama. Karena bisa menanggung biaya sekolah anak-anaknya hingga beberapa mampu menyelesaikan kuliahnya. 

Dengan keterbatasan ekonomi, Mariama tak berhenti berjualan. Sampai akhirnya diberikan izin berjualan di sekitar tepian Sambaliung. “Saya salah satu pedagang pertama yang berjualan cukup lama di Tepian Sambaliung ini. Sekitar 10 tahun, hingga sekarang. Kebetulan di depan rumah sendiri, itulah kebetahan saya berjualan sampai sekarang,” tuturnya. 

Sekarang, pedagang kaki lima di sepanjang Tepian Sambaliung sudah cukup banyak. Bahkan  perbedaan dulu dengan sekarang cukup dirasakan oleh Mariama. Salah satunya, pengunjung tak seramai sekarang. Kemudian penghasilan pun ikut meningkat. 

“Banyak sedikitnya rezeki, tetap disyukuri. Selagi diberi kesehatan dan umur yang panjang, saya tidak berhenti berjualan,” tuturnya. 

Dengan kemajuan pelaku usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) di tepian Sambaliung, tentu membawa keberkahan tersendiri bagi Mariama dan keluarga. Apalagi dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah hingga pihak swasta maupun perusahaan (pihak ketiga), secara tidak langsung juga membantu meningkatkan penjualan UMKM setempat. 

“Salah satunya membantu memenuhi kebutuhan pedagang. Seperti membagikan booth yang sangat layak dimanfaatkan untuk berjualan,” bebernya. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X