MANAGED BY:
RABU
04 OKTOBER
UTAMA | SANGGAM | PEMERINTAHAN | PARLEMENTARIA | EKONOMI | ALL SPORT | KALTIM | KOMBIS

EKONOMI

Rabu, 02 Maret 2022 20:56
Sekarang Diburu, Petani Sudah Ogah
LEBIH SUKA IMPOR: Kedelai impor menjadi primadona bagi para pembuat tempe dan tahu, hal itu membuat para petani di Berau yang sempat mengembangkan kedelai sejak 2019 lalu berhenti dan beralih menanam jagung dan sawit.

TANJUNG REDEB – Tingginya harga kedelai saat ini tentu menjadi sebuah peluang yang baik untuk dimanfaatkan, sayangnya di Berau sudah tidak ada petani yang mengembangkan bahan baku tahu dan tempe itu.

Disebut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau Mustakim, sebenarnya Bumi Batiwakkal menjadi penghasil kedelai terbanyak di Kalimantan Timur. Sentranya berada di wilayah Kampung Batu Putih dan Talisayan.

Seperti di tahun 2013 silam, kedelai yang dihasilkan sekiranya 610 ton. Pada 2014 hingga 2016, rerata mencapai lebih dari 500 ton, kemudian mengalami penurunan signifikan pada tahun 2018 yang hanya sebanyak 80,025 ton.

Penurunan berlanjut di tahun 2019 hingga mencapai 14,55 ton. Sedangkan untuk tahun 2020 hingga saat ini belum diketahui lagi adanya produksi kedelai lokal.

Kata Mustakim, produksi kedelai di dua kampung itu sudah banyak digantikan dengan jagung dan sawit. Pemicunya, kedua komoditas tersebut lebih menjanjikan. “Kedelai pernah ditanam sekiranya 5 hektare saja di tahun 2019,” ujarnya. 

Mustakim menjelaskan, produksi yang pernah tembus lebih dari 100 ton bermula dengan adanya bantuan pusat untuk benih kedelai seluas sekiranya 500 hektare. Meski adanya bantuan tersebut, saat panen tidak ada pasar yang membeli. Alasannya, sama produsen tempe dan tahu lebih memilih kedelai impor dari agen dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang hasil petani lokal.

Di saat-saat itu harga kedelai lokal selalu berada pada kisaran Rp 8 ribu sampai Rp 9 ribu per kilogram (kg). Pemerintah Provinsi Kaltim saat itu sempat menjadi kaki tangan petani untuk memasarkan hasil panennya kepada koperasi yang menyanggupi untuk membeli kedelai. Tetapi cara itu tidak berlangsung lama.

Jika memilki pasar yang pasti, Mustakim meyakini bisa saja petani menaruh minat kembali. Apalagi kedelai lokal juga diakui memiliki kualitas yang bagus untuk produksi tahu, karena memiliki pati yang banyak.

“Dari pusat kadang menawari bantuan bibit tapi langsung seluas 500 hektare, tapi terlalu besar bantuannya, takutnya kembali berisiko, jika petani juga sudah tidak ada minat,” katanya. (mar/sam)


BACA JUGA

Rabu, 27 September 2023 21:10

Dorong Digitalisasi Pembayaran

TANJUNG REDEB – Optimalisasi pendapatan daerah melalui penarikan retribusi terus…

Rabu, 20 September 2023 18:36

PT Hutan Sanggam Diminta Berbenah

TANJUNG REDEB - DPRD Berau menggelar rapat dengar pendapat (RDP)…

Rabu, 20 September 2023 18:24

Sarankan Disperindagkop Aktif Koordinasi

TANJUNG REDEB – Mandeknya rencana pembangunan sentra tahu dan tempe…

Selasa, 12 September 2023 13:38

Pastikan Kondisi Beras Aman

TELUK BAYUR – Dinas Pangan Kabupaten Berau melakukan pengecekan stok…

Rabu, 06 September 2023 19:48

Pertambangan Masih Penyumbang Tertinggi Investasi di Berau

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu…

Selasa, 15 Agustus 2023 00:35

Pastikan Tak Ada Kelangkaan

TANJUNG REDEB – Pemerintah mencoba mengatasi kelangkaan gas elpiji 3…

Rabu, 09 Agustus 2023 15:46

Harga Batu Bara Terjun Bebas

TANJUNG REDEB - Dunia pertambangan batu bara memasuki masa terpuruk.…

Rabu, 09 Agustus 2023 14:59

Siapkan 500 Ton Beras, Antisipasi Dampak El Nino

TANJUNG REDEB – Stok beras di gudang Bulog Berau dipastikan…

Senin, 07 Agustus 2023 15:08

Cuaca Terik, Produksi Ikan Kering Meningkat

PULAU DERAWAN - Saat ini Kabupaten Berau tengah dilanda fenomena…

Jumat, 21 Juli 2023 21:26

Ini Sejarah dan Perkembangan Cryptocurrency yang Harus Kamu Tahu..

  Perkembangan teknologi telah merubah sektor bisnis dan keuangan. Begitu…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers