Elpiji Non Subsidi Naik

- Jumat, 4 Maret 2022 | 20:33 WIB
NAIK LAGI: Harga elpiji 5,5 kg telah mencapai Rp 94.000 seiring penyesuaian harga baru untuk seluruh produk elpiji non subsidi.
NAIK LAGI: Harga elpiji 5,5 kg telah mencapai Rp 94.000 seiring penyesuaian harga baru untuk seluruh produk elpiji non subsidi.

TANJUNG REDEB – Penjualan harga seluruh elpiji non subsidi di Berau, telah disesuaikan dengan harga terbaru. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim, kemarin (3/3). 

Dijelaskannya, kenaikan harga elpiji non subsidi ini datangnya dari Pemerintah Pusat, melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial dan Trading PT Pertamina (Persero). Secara nasional, penyesuaian harga elpiji non subsidi itu ditetapkan sejak Minggu, 27 Februari 2022. Untuk di Berau sendiri sudah menyesuaikan harga mulai Rabu (2/3) lalu. 

"Kenaikan harga itu berlaku untuk gas yang non subsidi seperti tabung gas 5,5 Kg dan 12 Kg," ujarnya. 

Harga tabung untuk Bright Gas 5,5 Kg saat ini naik menjadi Rp 94.000. Sedangkan tabung gas 12 Kg naik menjadi Rp 197.000. Dengan adanya kenaikan harga elpiji tersebut, tentu pihaknya akan meninjau kembali di lapangan. "Mengenai penyebab utama kenaikan harga, wewenang dari pusat," katanya. 

Diterangkannya, kenaikan harga elpiji non subsidi ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya sempat terjadi pada Desember 2021. Menurutnya, kenaikan harga tahun ini dilakukan yang pastinya karena mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Tak dipungkiri, dengan kenaikan harga elpiji non subsidi ini memberatkan masyarakat lagi. Terutama bagi ibu rumah tangga dan para pelaku UMKM, yang pada dasarnya gas merupakan salah satu kebutuhan pokok mereka. 

Seperti yang diutarakan Aminah, seorang pedagang yang merasa akan terdampak jika kenaikan harga tersebut apalagi harus berlangsung lama. "Pasti juga akan berpengaruh dengan pendapatan kami per bulannya. Tentunya pedagang lain pasti juga merasakan yang sama," tutur Aminah. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang  (Kabag) Perekonomian Sekretariat Kabupaten (Setkab) Berau, Kamaruddin menjelaskan, kenaikan harga elpiji non subsidi ini tidak diatur oleh daerah, melainkan langsung dari pusat. Sehingga kenaikan harga tersebut tidak berlaku pada elpiji 3 Kg, yang disubsidi. Maka harganya pun tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.

"Jadi untuk gas 3 Kg masuk ke subsidi. Belum ada perubahan harga HET sampai sekarang. Jadi harga tidak ikut naik seperti non subsidi," terang Kamaruddin. 

Diakui Kamaruddin, mengenai kenaikan harga LPG non subsidi itu, bukan ranahnya untuk berbicara terlalu jauh. Karena diatur langsung oleh pertamina pusat. "Untuk LPG subsidi sementara masih aman dan terkendali," akunya. 

Sejauh ini pun pihaknya terus memonitor kebutuhan gas subsidi. Bahkan hingga menjelang puasa nanti. Pihaknya pun berencana mengumpulkan enam agen yang ada di Berau, termasuk pertamina untuk rapat bersama memastikan kebutuhan elpiji subsidi tercukupi. "Rencana mungkin undang rapat lagi sebelum H-7 sebelum puasa," ucapnya. 

Dikutip dari jawapos.com, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai USD 775 per metrik ton. Harga tersebutnaik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021. “Harga gas subsidi 3 Kg tidak naik,” kata Irto. 

Dengan adanya penyesuaian, harga elpiji non subsidi yang berlaku saat ini sekitar Rp 15.500 per Kilogram (Kg). Penyesuaian harga ini telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi, selain itu harga ini masih paling kompetitif dibandingkan berbagai negara di ASEAN.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X