PLN Akui Ada Kesalahan Penyampaian, Listrik di Maratua Belum 24 Jam

- Rabu, 9 Maret 2022 | 20:51 WIB
USULKAN LISTRIK 24 JAM: Pulau Maratua salah satu pulau terluar dan pulau wisata yang belum teraliri listrik 24 jam.
USULKAN LISTRIK 24 JAM: Pulau Maratua salah satu pulau terluar dan pulau wisata yang belum teraliri listrik 24 jam.

TANJUNG REDEB – Pada pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Maratua, Bupati Berau, Sri Juniarsih menyampaikan permasalahan listrik di salah satu pulau terluar di Indonesia tersebut.

Ia menyampaikan, masyarakat bisa menikmati listrik 24 jam, dengan cara membeli kompor induksi dari PLN. Hal itu untuk memenuhi standar kebutuhan listrik di kecamatan tersebut. “Ada 750 rumah tangga di sini (Pulau Maratua). Dan PLN menyiapkan 250 kompor induksi, jadi masih 500 lagi, untuk bisa memenuhi listrik 24 jam di sini,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menilai ada kekeliruan dalam menyampaikan informasi. Ia menegaskan, dengan cara tersebut, sama saja memaksa masyarakat untuk membli kompor induksi. “Mungkin pihak PLN bisa meluruskan apa yang terjadi,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanjung Redeb, Moch Dedy Iswantoyib, menuturkan ada kekeliruan dalam penyampaian yang disampaikan oleh bupati Berau. Terkait penambahan operasi 24 jam listrik di Pulau Maratua, saat ini sudah progres, baik kesiapan SDM maupun mesin. “Sedang kami lakukan uji coba. Semoga bisa terealisasi dalam waktu dekat,” jelasnya.

Ia juga meluruskan berita yang beredar bahwa syarat menerima layanan 24 jam masyarakat harus membeli kompor induksi, hal itu tidak benar. “Sosialisasi yang dilakukan kami mengimbau semua masyarakat agar mau menggunakan kompor induksi, agar konsumsi listrik bisa naik,” ujarnya.

Dengan konsumsi listrik mengalami kenaikan, hal ini bisa memenuhi kriteria usulan ke pusat, dan menjadi pertimbangan PLN pusat menyetujui pemasangan listrik 24 jam di Pulau Maratua. “Jadi tidak ada paksaan, hanya imbauan,” tuturnya.

Ia melanjutkan, Dibutuhkan penambahan konsumsi listrik di Maratua agar secara operasional unit pembangkit PLN lebih efisien atau dengan istilah capacity faktor (CF). Solusi yang paling tepat ditawarkan oleh PLN adalah mengimbau mengunakan peralatan listrik (electrifiying lifestyle) yaitu menggunakan kompor listrik sehingga konsumsi listrik bisa naik secara cepat dan harapannya layanan 24 jam bisa lebih cepat direalisasikan.

“Dari 4 Desa, tinggal menyisahkan 1 Desa (teluk alulu) yang belum terjangkau listrik PLN, namun ini jadi prioritas utama direalisasikan di tahun 2023 mengingat akses jalan susah ada,” pungkas Dedy. (hmd/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB
X