Santai Tanggapi Tuntutan Mahasiswa

- Rabu, 16 Maret 2022 | 20:56 WIB
Salim
Salim

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim, tidak mempermasalahkan pandangan mahasiswa Berau yang menginginkan dirinya untuk turun dari jabatan Kepala Diskoperindag.

Salim yang dikonfirmasi kemarin (15/3) menuturkan, keinginan mahasiswa agar dirinya dicopot dari jabatannya dan disampaikan ke DPRD Berau, merupakan hal yang biasa dan merupakan hak dari mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya.

“Tidak masalah, itukan pandangan mahasiswa, kalau kita yang mengalami ya biasa saja,” ucapnya.

Namun menurutnya, mahasiswa harusnya bisa lebih berpikir luas dan lebih menuntut penyebab kelangkaan minyak goreng. Sebab, kondisi ini tidak terjadi di Bumi Batiwakal saja, tetapi terjadi secara nasional. 

“Kalau metodeloginya salah ya kita perbaiki, tapi ini kan fenomena yang terjadi di mana-mana, tidak bisa kita hindarkan,” jelasnya.

Selain itu, terkait singgungan soal kerumunan masyarakat saat pasar murah yang digelar di halaman Kantor Diskoperindag beberapa waktu lalu. Dijelaskannya, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan semaksimal mungkin, dengan membatasi jumlah minyak goreng hanya 2 liter per kepala keluarga (KK) untuk 500 KK. Peruntukannya juga dikhususkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan pengamanan dari Satpol PP hingga TNI – POLRI. Tapi, melihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, pihaknya pun menambah kuota sebanyak 1.200 liter sehingga yang dijual di pasar murah saat itu mencapai 2.200 liter. 

“Kalau mau dilengserkan karena membuat kerumunan, di berbagai ritel itu juga membuat kerumunan, itu membuktikan karena memang masyarakat sedang membutuhkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Berau, Senin (14/3). Dalam aksi itu, mahasiswa juga membawa berbagai macam tulisan dan keranda mayat yang ditujukan untuk bupati Berau. Dalam hal ini, para mahasiswa juga meminta agar Kepala Diskoprindag Berau, Salim, diganti. Mereka menilai, apa yang dilakukan Diskoperindag dengan menggelar pasar murah berpotensi menimbulkan klaster baru.

“Itu saat ada bazar minyak goreng murah, terjadi penumpukan, padahal Berau sedang PPKM level 3, kami minta ia (Kepala Diskoperindag) diganti,” tegas Ferdi sebagai koordinator aksi.

Mahasiswa juga meminta keadilan dan perhatian untuk memastikan agar stok minyak goreng aman. Terlebih menjelang Ramadan ini. Mahasiswa meminta agar DPRD menggelar hearing terkait permasalahan ini.

“Kami minta solusi ke mereka DPRD, jangan sampai permasalahan ini mengakar,” ujarnya. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X