Belajar tentang Pengelolaan Pendapatan Daerah

- Rabu, 23 Maret 2022 | 20:30 WIB
STUDI: Asisten II Setkab Berau Agus Wahyudi, didampingi jajaran Bapenda Berau saat memaparkan sekaligus berdiskusi tentang pengelolaan pendapatan daerah bersama rombongan dari Kabupaten Mimika, Papua, kemarin.
STUDI: Asisten II Setkab Berau Agus Wahyudi, didampingi jajaran Bapenda Berau saat memaparkan sekaligus berdiskusi tentang pengelolaan pendapatan daerah bersama rombongan dari Kabupaten Mimika, Papua, kemarin.

TANJUNG REDEB - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mimika, Papua, melakukan studi pembelajaran tentang pengelolaan pendapatan daerah di Kabupaten Berau. Khususnya dalam pengelolaan pajak di Bandara Kalimarau, kemarin (22/3). 

Anggota DPRD Kabupaten Mimika, M Nurman S Karupukaro, mengatakan kunjungannya bersama jajaran Bapenda serta Dinas Perhubungan Mimika, tak lain untuk melihat secara langsung pengelolaan pendapatan yang dilakukan oleh Pemkab Berau. Selain itu, sekaligus berbagi dan bertukar pengalaman serta pikiran, tentang apa yang dihasilkan oleh Pemkab Berau. 

"Kami hadir di sini (Berau) yang pastinya sharing tentang pengelolaan pendapatan daerah. Khususnya di bandara," ujarnya kepada Berau Post. 

Selain belajar tentang pengelolaan pendapatan daerah di bandara, fokus studinya tersebut juga tentang sektor pajak. Karena dia menilai, di Berau sudah dianggap cukup bagus. Dengan menghibahkan beberapa aset yang kini dikelola oleh pusat, sehingga mengurangi beban APBD Berau itu sendiri. 

"Hal-hal itulah yang sedang ingin kita pelajari juga. Apa yang bisa kita berikan ke pemerintah pusat. Dan apa yang bisa kita ambil dari sektor perhubungan. Jadi dari sisi hasil pendapatannya," terangnya. 

Diakuinya, di Mimika memiliki dua bandara. Satu yang dibangun menggunakan APBN dan satu APBD. Yang kini sudah berjalan bandara yang dibangun menggunakan APBN dan dikelola pusat. Sehingga pihaknya pun menganggap perlu berkunjung ke Berau untuk belajar hal itu. Karena bandara di Berau yang dibangun menggunakan APBD, kini sepenuhnya dikelola oleh pusat. 

"Begitu juga di tempat kami, bandara Mimika juga dikelola oleh pusat. Tapi kami juga punya bandara yang dibangun melalui APBD, jadi kami belajar apa yang bisa kita dapat di Berau ini," jelasnya. 

Menurut Nurman, Berau sangat luar biasa, perkembangannya juga cepat. Yang memiliki potensi besar, baik dari sumber daya alam, terutama batu bara hingga pariwisata. 

"Kami juga bersama-sama dari daerah yang baru berkembang, kita saling tukar pengalaman," katanya. 

"Contohnya, tentang pengelolaan bandara. Khususnya di Berau sudah dikelola oleh pusat. Sehingga APBD Berau tidak terganggu. Begitu juga Berau, telah banyak belajar dari kita setelah diskusi ini," tuturnya. 

Kepala Bapenda Kabupaten Mimika Dwi Kolifah menambahkan, pada dasarnya Kabupaten Mimika melakukan pembangunan bandara baru yang tengah dikembangkan. Sementara itu, pimpinan daerahnya dinilai sudah cukup banyak merealisasikan pembangunan fisik. Maka itu menurutnya, ini adalah waktunya bagi mereka untuk mengupayakan peningkatan pendapatan. 

"Kita ke Berau ini melihat dari sektor pendapatan asli daerah. Khususnya pajak-pajak. Selain dari bandara mungkin ada lagi yang bisa kita pelajari. Seperti inovasi-inovasi dari Bapenda Berau. Termasuk teknologi yang bisa kita adopsi nantinya dan kita kembangkan di Mimika," beber Dwi. 

"Yang jelas kami melihatnya secara keseluruhan, meski utamanya inti studi kami adalah di bandara itu tadi," lanjutnya. 

Di tempat yang sama, Asisten II Setkab Berau Agus Wahyudi menyampaikan, prinsipnya Pemkab Berau sangat menyambut baik kunjungan rombongan dari Kabupaten Mimika, khusus untuk belajar tentang pengelolaan pendapatan daerah di Bumi Batiwakkal. 

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X