Pemkab Diminta Turun Tangan

- Rabu, 6 April 2022 | 20:18 WIB

TANJUNG REDEB – Harga Sejumlah kebutuhan pokok pada awal Ramadanterus melonjak. Kondisi ini mnuat Ibu Rumah Tangga (IRT) harus lebih pintar lagi dalam mengatur keuangannya. 

Hal tersebut menjadi perhatian dari Anggota Komisi II DPRD Berau, Falentinus Keo Meo. Menurutnya, dibutuhkan kehadiran pemerintah dalam menekan lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok. “Harus ada penegasan agar hal ini tidak terjadi,” terangnya belum lama ini.

Anggota Komisi II DPRD Berau yang  membidang perekonomian dan keuangan ini mengaku memang hal terebut terjadi bukan hanya di Kabupaten Berau saja, melainkan hampir seluruh Indonesia, yang merasakan dampak dari kenakan harga komoditas barang tersebut. “Apalagi saat bulan Ramadan seperti saat ini, pasti ada kenaikan dengan banyaknya jumlah permintaan, sehingga barang-barang berupa sembako dan bahan pokok itu naik,” tuturnya.

Memang tidak bisa dipungkirinya bahwa kenaikan harga sejumlah kebutuhan terjadi salah satunya karena kelangkaan.“Itu sudah menjadi hukum pasar, jika bahan susah maka akan naik,” terangnya.

Lebih Falentinus juga meminta Pemkab Berau jangan sampai masyarakat kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan sembako pada bulan suci Ramadan ini.  “Sudah minyak sulit jangan sampai nanti yang lain lagi mengalami kesulitan, apalagi gas juga kadang mengalami kelangkaan,” bebernya.

Dirinya mengatakan, saat Pemkab Berau melalui instansi terkait melakukan operasi pasar itu mesti tepat sasaran. Kemudian jika ada yang terindikasi menimbun, pihak terkait dapat memberikan sanksi tegas. “Jadi kalau ada penimbunan itu harus bisa memberikan sanksi tegas. Kami juga dari Komisi II DPR akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan hearing terkait dengan harga sembako yang tinggi, gas yang langka, kemudian juga minyak goreng yang tinggi,” ucap dia.

Ia mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Berau dapat menekan dan mengontrol harga sembako. “Jangan sampai masyarakat kesulitan mendapat sembako. Instansi terkait juga dapat memberikan sanksi tegas kepada oknum yang melakukan penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan sehingga terjadi kenaikan harga yang cukup siknifikan,” tandasnya. 

Terpisah, Bupati Berau Sri Juniarsih, mengaku pihaknya juga tidak tinggal diam melihat kondisi ini. Dirinya telah memerintahkan instansi terkait untuk memantau terjadinya permasalahan kenaikan harga sejumlah kebutuhan. “Kita juga tidak tutup mata akan masalah yang terjadi saat ini. Kami masih meminta instansi yang menangani agar bisa memantau apa saja sembako yang mengalami keluhan masyarakat,” katanya.

Tentunya, dalam menekan terjadinya kenaikan ini pelu adanya koordinasi dengan Froum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) Berau agar bisa saling membantu dalam menekan terjadinya kenaikan harga. “Pemasalahn minyak goreng sudah  kita ketahui bersama ini adalah isu nasional. Tetapi tetap kita akan cari cara dalam mensuport agar minyak goreng ada dan tidak mahal,” imbuhnya.

Menurunya beberapa waktu lalu dirinya juga sudah melakukan kunjungan ke pasar Sanggam Adji Dilayas (SDA) untuk melihat secara lansung harga-harga sembako yang ada. “Harga cabai saat ini memang naik, karena stok susah dan dari distributor juga harganya sudah naik,” imbuhnya. (aky)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB

Di Balikpapan, Kunjungan ke Mal Naik 23 Persen

Senin, 15 April 2024 | 17:45 WIB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kaltim Meningkat

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB

Supaya Aman, Membeli Properti pun Ada Caranya

Senin, 15 April 2024 | 10:30 WIB
X