Akhirnya Pulau Maratua Terang 24 Jam

- Selasa, 12 April 2022 | 20:14 WIB
PROSES PANJANG: Mantan Kadistamben dan Kadisbudpar Berau Mappasikra M saat mengunjungi PLTD Maratua beberapa waktu lalu.
PROSES PANJANG: Mantan Kadistamben dan Kadisbudpar Berau Mappasikra M saat mengunjungi PLTD Maratua beberapa waktu lalu.

MARATUA - Masyarakat Kecamatan Maratua akhirnya akan merasakan listrik 24 jam. Itu dipastikan Manager PLN UP3 Berau, Deny Setiawan, Senin (11/4).

Dikatakannya, listrik di Kecamatan Maratua akan beroperasi 24 jam, mulai hari ini. Realisasi tersebut juga tak terlepas dari dukungan dari semua pihak. Pengoperasian listrik 24 jam itu juga salah satu wujud dalam mendorong pengembangan pariwisata di Pulau Maratua.

"Terwujudnya listrik 24 jam di Kecamatan Maratua, tentu bagian dari sinergi dengan pemerintah dan seluruh stakeholder. Sehingga program ini bisa terlaksana dengan baik," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Pemenuhan kebutuhan listrik 24 jam bagi masyarakat Maratua, memang menjadi salah satu komitmen PT PLN (Persero). Terlebih hal itu juga sudah menjadi harapan masyarakat di sana sejak lama.

Sebelum bisa terealisasi pelayanan 24 jam, Deny mengakui prosesnya cukup panjang. Secara bertahap, PT PLN mampu melakukan pemenuhan sambungan listrik mulai dari 8 jam hingga akhirnya beroperasi 24 jam di Maratua.

Diungkapkannya, masyarakat Maratua yang awalnya mengandalkan generator set (genset) untuk memenuhi kebutuhan listrik, akhirnya bisa merasakan masuknya pelayanan listrik dari PLN, melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal, beberapa tahun silam. Namun setelah beroperasi, kebutuhan listrik masyarakat ikut meningkat. Keberadaan PLTS Komunal tidak cukup untuk menyalakan perangkat-perangkat elektronik masyarakat, yang jumlahnya semakin banyak.

Dengan meningkatnya penggunaan listrik masyarakat di pulau terluar tersebut, pemerintah melalui PLN serta dukungan Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK, berhasil merealisasikan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), walau awalnya hanya bisa beroperasi selama 8 jam. Kemudian meningkat menjadi 12 jam, dan mulai hari ini akan beroperasi selama 24 jam.

"Semua itu kan bermula dari rencana pemerintah untuk melistriki seluruh masyarakat secara nasional. Rasio elektrifikasi, khusus daerah-daerah yang masuk 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Salah satunya memang adalah Pulau Maratua. Itu butuh effort (upaya) yang besar bagi PLN untuk menyediakan tenaga listrik. Karena ini kepulauan," jelasnya.

"Makanya kebijakan sebelumnya pemerintah melalui ESDM, banyak melakukan pengadaan PLTS yang dikelola secara mandiri. Dibuat jangka pendek pada saat itu," sambung Deny.

Lanjutnya, semakin ke sini, PLTS konsepnya memang belum andal, selain kapasitasnya yang terbatas dan PLTS belum menggunakan teknologi baterai. “Ketika matahari hanya di siang hari, ya di malam hari mati. Dengan kondisi seperti itu sehingga tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat. Di sisi lain PLN pun harus mempersiapkan agar bisa melistriki seluruh desa," katanya.

Kemudian pada tahun 2020, kebetulan beberapa kampung di Berau sudah terjangkau jaringan listrik, salah satunya di Maratua. Tetapi saat itu, PLN belum memiliki banyak pembangkit untuk melayani seluruh kampung di Berau.

"Jadi kita itu berproses. Karena biaya operasional juga diperhitungkan. Kalau sebelumnya 12 jam, dengan 24 jam ini operasional kita tambah, dan itu sudah kita persiapkan 3 bulan sebelumnya," jelasnya.

"Memang sejak saya masuk, saya komit, Maratua ini pulau wisata, harus kita dukung listrik 24 jam. Tinggal menunggu ini naiknya konsumsi listrik, kita realisasikan 24 jam,” ujarnya.

Menurut data pihaknya, penggunaan listrik di Maratua rata-rata hanya 320 kW per bulan. “Memang pernah ada penggunaan sampai 380 kW di tahun baru, tapi rata-rata tetap 320 kW,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X