Sulit Realisasikan 25 Ribu SR Air Bersih

- Sabtu, 16 April 2022 | 19:55 WIB
AIR BERSIH: Ilustrasi salah seorang warga melakukan pengecekan SR mereka. Hingga 2024 mendatang, Pemkab Berau menargetkan pemasangan 25 ribu SR.
AIR BERSIH: Ilustrasi salah seorang warga melakukan pengecekan SR mereka. Hingga 2024 mendatang, Pemkab Berau menargetkan pemasangan 25 ribu SR.

TANJUNG REDEB – Target Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melakukan pemasangan 25 ribu sambungan rumah (SR) air bersih hingga 2024, sulit terealisasi. Pasalnya, terkendala anggaran yang masih minim.

Kepala Bidang Air Minum, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Radite Hari Soeryo mengatakan, berencana memasang 800 SR yang terbagi di dua lokasi, yakni Bidukbiduk dengan jatah 500 SR dan Batu Putih 300 SR.

“Untuk mendukung program bupati yang menargetkan pemasangan 25 ribu baru, pelan-pelan kami cicil,” katanya.

Anggaran untuk membangun 800 SR berasal dari dua sumber, yaitu Batu Putih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau. Sedangkan Bidukbiduk mendapat anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Jadi dana APBD digunakan untuk membangun di Kecamatan Batu Putih dan DAK untuk di Bidukbiduk,” ucapnya.

Ia menambahkan, setelah membangun 800 SR di Bidukbiduk dan Batu Putih, pihaknya menargetkan untuk berfokus menyambungkan jaringan air ke RT 1 dan 2 Kampung Tabalar Muara yang lokasinya terpisah dengan daratan.

Menurutnya, jika terkait dengan air bersih, tidak hanya tentang membangun infrastruktur saja. Tetapi dibutuhkan perawatan dan pemeliharaan sumber air.

“Kalau hanya menyambung SR itu mudah, tetapi menjaga kebermanfaatannya yang susah. Seperti di Kampung Muara Lesan yang sudah bagus, kami selalu monitor, karena tidak bisa begitu jadi langsung kita tinggal,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya lebih memfokuskan pemasangan SR di daerah perkampungan. Sebab, selain karena biaya yang dibutuhkan lebih murah, daerah yang jauh dari kota dinilai lebih membutuhkan layanan air bersih. Sebab di Bumi Batiwakkal masih ada beberapa kampung yang masih mengandalkan air langsung dari sungai.

“Kita berupaya agar pemenuhan kebutuhan air bersih ini merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Berau,” tuturnya.

Di sisi lain, kendala yang dihadapi oleh DPUPR adalah anggaran yang hanya Rp 16 miliar. Tentu jumlah tersebut sangat kecil dengan target dari bupati Berau yang mencapai 25 ribu SR. Namun Radit mengaku, akan mengoptimalkan potensi yang ada.

“Banyak kendala yang kita hadapi, salah satunya anggaran. Kita tidak terlalu berharap besar dari bantuan pusat,” bebernya.

Radit melanjutkan, kebutuhan air bersih sudah menjadi kebutuhan dasar bagi seluruh masyarakat Berau. Namun di sisi lain, dirinya juga tidak bisa memaksakan anggaran yang ada.

“Masih ada dua tahun berjalan. Semoga saja target tersebut bisa terpenuhi,” pungkasnya.(hmd/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB
X