KEDATANGAN 14 ton minyak goreng (migor) curah disambut baik Anggota Komisi II DPRD Berau, Elita Herlina.
Dirinya menyebut, 14 ton migor curah asal Balikpapan tersebut didatangkan setelah diberi ‘harapan palsu’ Bontang. “ Saya apresiasi Pemkab Berau, yang mana sudah sangat berusaha mendatangkan migor tersebut ke Berau,” ujarnya kepada Berau Post, Sabtu (16/4).
Ia menerangkan, adanya bantuan migor ini sangat membantu para UMKM di Berau. Karena, yang paling berdampak akibat kelangkaan migor adalah masyarakat, khusunya pelaku UMKM. “Harapan kita ketika minyak goreng ini disalurkan, sekiranya tepat sasaran. Jangan sampai yang seharunya diutamakan mendapat migor malah tidak dapat,” tegasnya.
Dirinya meminta tentunya minyak goreng curah yang didistribusikan harus sesuai dengan harga Harga Eceran Tertinggi (HET) saat menyalurkan ke UMKM maupun warga, yakni HETnya di kisaran Rp 14 ribu per liter.
“Saya juga meminta jangan sampai sudah masyarakat berharap banyak maupun antri malah tidak dapat, ini kan dapat menimbulkan kekecewaan. maka dari itu artinya benar-benar ketika pendataannya melalui kelurahan, agar tepat sasaran,” tutur Elita.
Ia juga meminta agar pendistribusian migor tersebut sebisa mungkin tidak menciptakan kerumunan. Supaya bisa menciptakan situasi kondusif saat memberikan bantuan migor tersebut. “Ya, jadi bagaimana caranya untuk dapat meminimalisir tingkat kerumunannya. Harus ada tim dari TNI/Polri yang melakukan penjagaan agar tidak terjadi gerumunan yang banyak,” ucap dia.
Apalagi penyaluran minyak goreng curah tersebut mulai disalurkan ke wilayah kecamatan terdekat terlebih dahulu, yang notabene banyak penduduk. “Tidak menutup kemungkinan, kecamatan-kecamatan lain juga akan mendapatkan kuota penyaluran minyak goreng ini,” tandasnya.(aky/arp)