Masuk Objek Wisata, Wajib Vaksin

- Senin, 18 April 2022 | 20:34 WIB
LIBUR PANJANG: Para penumpang yang tengah menuju speedboat di Dermaga Wisata di Jalan Milono Tanjung Redeb, untuk menyeberang ke Pulau Maratua beberapa waktu lalu.
LIBUR PANJANG: Para penumpang yang tengah menuju speedboat di Dermaga Wisata di Jalan Milono Tanjung Redeb, untuk menyeberang ke Pulau Maratua beberapa waktu lalu.

TANJUNG REDEB – Jelang libur panjang Idulfitri, lonjakan wisatawan ke berbagai objek wisata diprediksi akan meningkat. Antisipasi terhadap penyebaran Covid-19 pun mulai dilakukan. Salah satunya dengan menerapkan satu pintu masuk.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten, Nofian Hidayat mengatakan, lonjakan pengunjung ke tempat destinasi wisata pasti terjadi. Bahkan nyaris seluruh penginapan di berbagai objek wisata mulai di booking wisatawan sejak jauh-jauh hari.

Salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19, khususnya di kawasan Derawan dan Maratua adalah dengan menerapkan satu pintu masuk destinasi wisata. Meskipun ia mengakui hal itu akan sulit diterapkan. Pasalnya, banyak wisatawan yang masuk melalui Tarakan dan langsung menuju ke area destinasi wisata. “Jadi kemungkinan, kita pakai satu dermaga saja untuk dua destinasi wisata itu,” katanya.

Ia melanjutkan, untuk pengawasan sendiri, akan dilakukan oleh tim Satgas Kecamatan. Terlebih saat ini, Berau masih berada di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. “Kita tidak tutup destinasi wisata. Itu bukan solusi. Kita ketatkan pengawasan,” ujarnya.

Sebab, ia menjelaskan, jika destinasi wisata ditutup, akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat. Dampaknya, perekonomian yang mulai bangkit, akan kembali tertahan.

Selain itu, untuk mengatasi masyarakat yang belum vaksin masuk ke destinasi wisata, pihaknya akan membuka posko untuk dilaksanakan vaksinasi di tempat. “Untuk menunjukan PCR atau antigen tidak. Tapi tunjukan surat vaksin. Jika belum, kita vaksin di tempat,” ucapnya.

Lokasi vaksinasi akan ditempatkan di Tanjung Batu serta dermaga kampung, sebagai pintu masuk ke Pulau Derawan. Untuk Maratua, juga akan diterapkan di dermaga kampung yang ditunjuk nantinya. Sedangkan Bidukbiduk, akan diterapkan di pintu masuk ke Labuan Cermin dan Kaniungan.

“Kami tidak ingin ada klaster Idulfitri, jika tidak mau divaksin, kita suruh pulang,” tegasnya.

Di sisi lain, Nofian juga meminta camat dan satgas kecamatan, tegas dalam melakukan penindakan. Pasalnya, jika peraturan tersebut dibuat namun tidak dilaksanakan, yang rugi juga masyarakat. “Jangan ada peraturan tapi tetap ’los’ masuknya (wisatawan, red),” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, tren kesembuhan terus terjadi di Bumi Batiwakkal. Dua pekan menjelang Idulfitri, ia berharap tidak ada penambahan kasus. Dengan kasus aktif saat ini sudah mencapai tujuh kasus.

“Kita berharap sinergi antara tim Satgas Kabupaten dan Kecamatan bisa ketat. Jangan sampai, ada klaster baru saat libur Idulfitri nanti,” pungkasnya.(hmd/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X