TANJUNG REDEB - Cabang olahraga (cabor) Judo Berau terancam minim mengikuti berbagai kejuaraan yang diselenggarakan di luar daerah. Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Berau, Guruh, kemarin (17/4).
Dikatakannya, minimnya anggaran salah satu faktor kendala mereka mengirimkan atlet mengikuti berbagai kejuaraan. Bahkan, tak sedikit juga pihaknya mengajukan proposal ke beberapa pihak untuk mendapatkan tambahan.
"Padahal cabor judo ini salah satu cabor yang selalu memberikan prestasi medali di sejumlah kejuaraan yang diikuti. Tapi dengan minimnya anggaran untuk pembinaan olahraga, menjadi beban tersendiri,” ujarnya.
Dijelaskannya, seharusnya ada apresiasi khsusus bagi cabor-cabor yang kerap memberikan prestasi bagi Kabupaten Berau, baik ditingkat provinsi, maupun tingkat nasional. Sehingga kata dia, atlet semakin termotivasi untuk terus berlatih guna mendapatkan prestasi lebih tinggi lagi.
Disebutnya, anggaran pembinaan yang diberikan untuk cabor judo sebesar Rp 65 juta. Dengan dana tersebut pihaknya bisa mengikuti 3 event yang dilaksanakan di luar daerah.
"Sementara saat ini, dana tersebut turun menjadi Rp 47 juta saja," katanya.
Meski memang dirinya juga tak memungkiri adanya anggaran yang diterimanya lantaran dana yang diterima KONI Berau juga mengalami penurunan dari Pemkab Berau. Hal itu juga disadarinya betul, baik KONI pun tidak bisa berbuat banyak.
"Hanya harapannya kami, ini bisa menjadi perhatian dan prioritas pemerintah daerah. Karena, ini juga berkaitan dengan prestasi atlet-atlet kita,” tegasnya.
Dirinya berharap, ke depan Pemkab Berau dapat menambah anggaran KONI Berau, sehingga anggaran pembinaan untuk cabor yang menjadi naungan KONI, salah satunya Judo dapat menjadi berkembang. Menurutnya anggaran ini menjadi kunci utama dalam hal meraih prestasi. Jika anggaran minim, tentu sulit merealisasikannya.
"Tapi jika didukung dengan anggaran maksimal, pembinaan atlet tentu akan jauh lebih maksimal juga,” terangnya.(mar/arp)