Serius Antisipasi Hepatitis Misterius

- Rabu, 11 Mei 2022 | 19:55 WIB
Peri Kombong
Peri Kombong

TANJUNG REDEB – Belum selesai dengan pandemi Covid-19, masyarakat kembali diresahkan dengan merebaknya kasus penyakit hepatitis misterius. Diakui Ketua Komisi I DPRD Berau Peri Kombong, keresahan masyarakat sangat wajar. Sebab kasus penyakit misterius tersebut sudah terjadi di beberapa negarea termasuk Indonesia.

Menurut Peri, penyakit hepatitis misterius ini juga sangat berbahaya sehingga harus serius melakukan upaya pencegahan masuknya penyakit tersebut ke Berau. Pasalnya, sudah ada 15 kasus yang terjadi di Indonesia, dan tiga di antaranya berujung pasien meninggal dunia. “Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) untuk kita di daerah, jangan sampai kasus tersebut terjadi di Kabupaten Berau,” ujarnya kepada Berau Post, Selasa (10/5).

Peri menjelaskan, sampai ini belum diketahui apa penyebab dan seperti apa cara memutus penyebaran kasus tersebut. Tetapi, menurutnya salah satunya cara yang harus dilakukan dengan kembali meningkatkan kesadaran diri akan pentinya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menjaga protokol kesehatan. “Itu salah satu hal yang bisa dilakukan untuk saat ini, sembari menunggu tim dari peneliti,” terangnya.

Menurutnya, pengawasan terhadap masyarakat yang baru melakukan perjalanan dari luar daerah harus kembali diperketat. Apalagi setelah momen mudik Lebaran Idulfitri saat ini. “Jangan sampai kasus itu masuk ke sini (Kabupaten Berau, red) karena yang ditakutkan kasus itu bisa menular seperti virus corona,” katanya.

Maka dari itu dirinya meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau untuk selalu memonitoring perkembangan kasus hepatitis tersbut. “Karena jika kita lihat kasus ini menyerang anak-anak di kisaran umur 16 tahun ke bawah. Jadi saya meminta agar terus mengawal dan update terkait kasus ini,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi mengatakan, hingga saat ini belum ada kasus hepatitis misterius di Kabupaten Berau. “Kami masih terus memantau dan update terkait kasus hepatitis akut atau misterius ini, tetapi untuk Berau belum ada yang terinfeski,” ujarnya kemarin.

Lanjut Iswahyudi, meski demikian pihaknya tetap mengantisipasi dan bersiap jika terjadi kasus hepatitis misterius tersebut. Ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kesehatan serta menerapkan PHBS. “Terutama untuk anak usia 16 tahun ke bawah, karena sangat rentan untuk tertular penyakit ini, tentunya juga tetap terapkan prokes,” imbuhnya.

Adapun gejala yang timbul jika terserang virus hepatitis misterius tersebut di antaranya sakit perut, mual, muntah dan diare. Bahkan gejalanya dapat berlanjut berupa urine berwarna pekat seperti teh, tinja berwarna putih pucat, kulit dan mata menguning, pembekuan darah, kejang, hingga menurunnya kesadaran. (aky/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

RTRW PPU yang Baru Bakal Hapus Pertambangan

Rabu, 1 Mei 2024 | 15:15 WIB

Sehari Sampah di Kota Minyak Tembus 450 Ton

Rabu, 1 Mei 2024 | 13:23 WIB

Peta Zona Nilai Tanah Ditetapkan

Selasa, 30 April 2024 | 16:00 WIB

Kemenag Paser Akan Berangkatkan 243 CJH

Selasa, 30 April 2024 | 15:00 WIB

Tugu Bundaran Masjid Tupoksi Bagian Umum

Selasa, 30 April 2024 | 13:00 WIB
X