Tekan Kasus Stunting di Kabupaten Berau, DPPKBP3A Segera Sebar Tim

- Senin, 23 Mei 2022 | 20:02 WIB
Dewi Susanti
Dewi Susanti

TANJUNG REDEB – Mendapat tugas menjadi koodinator dalam pencegahan dan penurunan kasus stunting, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau akan sebar jajarannya di seluruh kecamatan.

Di sana juga, timnya akan didukung kehadiran tim pendamping yang terdiri dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), bidan di setiap kecamatan.

DPPKBP3A juga disebutnya mempunyai  tim Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang diturunkan langsung ke lapangan untuk melakukan tugas dalam melakukan penyuluhan terkait kesehatan anak.

“Tim Pendamping Kabupaten (TPK) Berau itu berjumlah 510 kader yang tersebar di 13 kecamatan dengan 110 kampung/kelurahan, 1 tim berjumlah 3 orang,” kata Kepala Bidang Ketahanan Kesejahteraan Keluarga (K3) Berau Dewi Susanti, belum lama ini.

Lanjutnya selain untuk melakukan penyuluhan terkait penanganan keluarga berencana, saat ini para tim juga sudah mulai melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pendampingan keluarga yang berisiko stunting. “Mereka sebagai ujung tombak kegiatan percepatan penurunan stunting. Selain itu juga tim TPK ini juga mendampingi calon pengantin 3 bulan sebelum menikah dan mengawasi ibu hamil mulai awal hamil hingga melahirkan,” jelas Dewi.

Diakuinya, terkait pencegahan stunting ini pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan dinas terkait. Antara lain Dinas Kesehatan, Pangan, Perikanan dan beberapa dinas lainnya untuk bisa melakukan kegiatan di kampung-kampung.  “Dalam agenda rapat yang saat ini akan kita buat kami akan memperkuat lagi peranan serta tugas dalam masing-masing OPD,” katanya.

Pihaknya juga akan menetapkan 10 Lokasi Khusus (Loksus) stunting yang akan menjadi titik fokus untuk penurunan serta pencegahan stunting. Karena menurutnya, saat membaca peta kasus tersebut ada beberapa kecamatan yang memang rawan terjadi kasus tersebut.

“Seperti Kampung Suaran Kecamatan Sambaliung, yang termasuk dalam kawasan berisiko stunting,” tegasnya.

Dengan upaya yang dilakukan saat ini, pihaknya menargetkan di tahun 2024 dapat membantu mewujudkan instruksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk penurunan stunting di Kabupaten Berau menjadi 14 persen.

“Saat ini Berau masih berada di angka 18,9 persen untuk jumlah stunting skala nasional. Kutai Barat sudah turun terlebih dahulu menjadi 13,8 persen di bawah target pemerintah yakni 14 persen,” bebernya. (aky/sam)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X