TANJUNG REDEB – Maskapai Citilink rencananya melakukan pendaratan perdana di Bandara Kalimarau, Rabu (25/5) lalu. Namun harus ditunda hingga 1 Juni mendatang.
Dijelaskan Kepala Seksi Teknik dan Operasi Unit Penyelenggaran Bandar Udara (UPBU Kalimarau, Budi Sarwanto, ada beberapa kendala yang disampaikan pihak Citilink hingga melakukan penundaan pendaratan perdana di Bumi Batiwakkal.
“Saah satunya itu persiapan rute,” ujarnya saat diwawancarai kemarin (26/5).
Dijelaskan Budi, pihak Citilink masih merampungkan proses perizinan rute tersebut. Kemudian untuk persiapan di lapangan, Citilink juga harus mempersiapkan ruangan untuk check in, serta ruangan lainnya. Pihak Citilink juga belum mengajukannya ke UPBU Kalimarau.
"Mereka harus punya ruangan. Karena, kalau ada penumpang, mereka mau check in di mana kalau belum punya ruangan itu," katanya.
Kendala lainnya, lanjut Budi, kesiapan ground handling juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Makanya, pihak Citilink meminta waktu untuk pengunduran jadwal mendarat.
“Mereka (Citilink, red) juga belum melakukan promosi,” tambah Budi.
Jika tetap memaksakan untuk mendarat pada Rabu lalu, tentu dianggap kurang efektif dalam menggaet penumpang. Sementara jika di 1 Juni nanti, tentu pihak maskapai memiliki waktu sekitar 5 sampai 6 hari untuk mematangkan persiapan segala kebutuhan yang belum dilaksanakan.
"Ini juga agar kegiatannya berlangsung lancar," katanya.
Sementara selain Citilink, ada juga rencana maskapai Air Asia yang sudah mengajukan surat ke UPBU Kalimarau. Namun, kata Budi, dari pihak Air Asia masih menunggu slot dari Jakarta.
"Ya mudah-mudahan, kita berdoa dalam waktu dekat Air Asia bisa melayani ke Berau, biar harga tiket makin murah. Biar ada persaingan harga juga antarmaskapai," pungkasnya. (hmd/udi)
