TANJUNG REDEB - Ketua II Panitia Besar (PB) Porprov Kaltim VII 2022, La Ode Ilyas, meminta bagi cabor yang masih terjadi dualisme agar segera menyelesaikan sebelum pelaksanaan perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), November mendatang.
Dikatakan La Ode, bahwa dari 63 cabang olahraga (Cabor) yang sudah disepakati, kemungkinan akan berkurang jika salah satu dari cabor dualisme tersebut tak kunjung selesai dan semakin meluas hingga pelaksanaan Porprov. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan didiskualifikasi.
“Ada salah satu cabor masih terjadi dualisme ditingkat pusat. Nah, ini jadi pertimbangan kami, apakah tetap dipertandingkan, atau tidak,” ujarnya.
Memang kata dia, untuk saat ini dualisme tersebut sudah muncul ditingkat provinsi, meskipun belum sampai ke tingkat kabupaten/kota. Namun, pihaknya masih memberi kesempatan, sambil melihat perkembangan kondisi di tingkat pusat cabor tersebut. Menurutnya, jika tidak ada rekonsiliasi itu yang sulit. Karena nantinya akan berdampak pada pertandingan.
"Ketika ada raker nasional pecah, masing-masing kubu akan saling klaim. Itu yang akan kami lihat nanti. Jadi memang ada kemungkinan akan terjadi pengurangan nomor cabor,” jelasnya.
Disamping itu, dari beberapa cabor yang dipertandingkan di luar daerah. Seperti menembak, bowling, dan beberapa cabor lainnya, diakui La Ode tidak menjadi masalah. Karena kata dia, PB Porprov tidak mungkin mengadakan gedung bowling dalam waktu singkat. Begitu juga dengan arena menembak, butuh venue yang sesuai standar nasional agar bisa menggelar cabor tersebut.
“Memang rencana awal, semua ditandingkan di Berau. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, makanya dilaksanakan di luar daerah," terangnya.
"Tapi dalam hal ini tetap akan dilakukan peninjauan oleh tim pengawas dan pengarah PB Porprov Kaltim 2022,” tutupnya. (mar)