TANJUNG REDEB – Rencana maskapai Citilink melayani penerbangan dari dan ke Berau, diundur lagi. Awalnya, rencanan pendaratan perdana Citilink di Bandara Kalimarau pada 25 Mei lalu. Tapi kemudian diundur ke 1 Juni. Tapi maskapai yang akan membawa pesawat ATR 72-600 tersebut, kembali rencana pendaratan perdana di Berau hingga 1 Juli nanti.
Dijelaskan Kepala Seksi Teknik dan Operasi, Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kalimarau, Budi Sarwanto, pihak Citilink terpaksa mengatur ulang jadwal pembukaan rute ke Berau, karena belum juga menyelesaikan permohonan izin rute dan penyediaan fasilitas pendukung lainnya.
Pihak Citilink juga belum mengajukan permohonan ruang tunggu dan penyediaan konter check-in di UPBU Kalimarau. “Hal ini tentu bisa menjadi kendala jika Citilink memaksakan masuk pada 1 Juni kemarin. Masyarakat nanti yang dibuat bingung, di mana ruang check-in dan sebagainya,” paparnya saat diwawancarai kemarin (2/6).
Dilanjutkan Budi, permasalahan mengenai ground handling dan persiapan lainnya yang tidak bisa dilakukan secara mendadak, juga belum selesai. “Karena semua butuh waktu dan perencanaan yang matang,” katanya.
“Memang dengan masuknya Citilink sudah ditunggu masyarakat. Tapi jika dilakukan seadanya, kasihan juga masyarakat,” sambungnya.
Budi menambahkan, awalnya Citilink hendak masuk Berau pada 25 Mei lalu, namun belum melakukan promosi, sehingga ditundake 1 Juni, dan kembali ditunda hingga 1 Juli nanti.
“Tidak bisa, karena harus promosi juga,” ujarnya.
Selain Citilink, ada juga rencana maskapai Air Asia yang sudah memasukkan surat ke UPBU Kalimarau. Namun, kata Budi, pihak Air Asia saat ini masih menunggu dikabulkannya permohonan slot dari Kementerian Perhubungan.
“Ya mudah-mudahan, kita berdoa saja semoga semuanya lancer,” pungkasnya.
Sebelumnya, wakil bupati Berau Gamalis, bertemu dengan pihak maskapai Citilink guna membahas pendaratan perdana di Bandara Kalimarau.
"Insyaallah 1 Juni akan mendarat di Kalimarau pesawat jenis ATR 72-600 milik Citilink, dan nanti akan disusul maskapai Air Asia. Kalau yang milik maskapai Wings Air itu jenis pesawat ATR 72-500 memang kurang lebih saja," katanya, Minggu (29/5) lalu.
Diakui Gamalis, meskipun telah ada kepastian penambahan maskapai, namun Berau, masih membutuhkan dorongan dari Kementerian Perhubungan untuk mengatasi masalah transportasi udara ini. Karena itu, dalam waktu dekat Pemkab Berau akan bersurat ke Kemenhub agar membantu Kabupaten Berau dalam memenuhi kebutuhan penerbangan. "Kita membutuhkan bantuan dari kementerian," ucapnya. (hmd/udi)
