TANJUNG REDEB - Menurunnya jumlah Pandemi Covid-19 di Bumi Batiwakkal- sebuatan Kabupaten Berau selaras dengan kembali diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Dimana kebijakan pemerintah, kapasitas kantin dibuka dengan maksimal 75 persen untuk wilayah PPKM level 1, 2 dan 3. Sedangkan untuk wilayah PPKM level 4, kantin dibuka 50 persen.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah mengaku bersyukur jika PTM kembali dilakukan. Tetapi, dirinya juga meminta agar saat PTM dilakukan jangan sampai lalai protokol kesehatan serta jauhi kerumunan. “Tetap wajib makai masker, itu memang sudah harga mati,” ujarnya kepada Berau Post beberapa waktu lalu.
Dirinya juga menjelaskan. Bukan hanya saat berada di dalam ruangan belajar, ia juga meminta agar saat di luar ruangan pun para siswa masih harus tetap menghindari kerumunan, salah satunya saat berada di kantin sekolah. “Kalau sedang berdesakan dikantin sebaiknya menggunakan masker, dan saat makan saja dibuka, selesai makan dipakai lagi,” ungkapnya
Sari- sapaan akrabnya berharap pihak sekolah maupun kantin di sekolah juga tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Terlebih saat ini Covid-19 di Indonesia sedang menuju status endemi. “Ketika endemi nanti semua akan jadi lebih baik lagi,” kata dia. “Saya berharap seluruh sekolah tetap berjaga-jaga dengan kemungkinan adanya penyebaran virus lagi. Untuk membuka kantin sekolah mungkin bisa saja, tetapi dengan evaluasi menyeluruh untuk kantinnya. Baik dari segi kebersihan, keamanan makanan dan lainnya,” jelasnya.
Karena menurut Politisi Partai Golkar itu yang terpenting selain menjaga Prokes saat PTM berlangsung, pihak sekolah juga untuk dapat menyoroti para pemilik kantin agar bisa melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Saya harap semua sekolah bisa mengambil keputusan yang bijak untuk membuka kantin di sekolah dengan persiapan yang matang tentunya. Intinya boleh saja buka kantin, tapi tetap utamakan penerapan protokol kesehatan,” tegasnya.
Dengan begitu semua kegiatan PTM bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang bisa memicu terjadinya peningkatan kasus Covid-19. “Jika PHBS dan prokes dilakukan maka semua akan bejalan lancar,” tandasnya (aky/har)