Jadi Legalitas Beraktivitas di Atas Kapal, Pemkab Harap Berkesinambungan

- Rabu, 8 Juni 2022 | 20:08 WIB
BEKAL UNTUK NELAYAN: Ketua Komisi III DPRD Berau bersama Kepala KUPP Tanjung Redeb berfoto bersama peserta dan para pengajar saat pembukaan Diklat BST-KLM dan SKK 60 Mil, di Hotel Derawan Indah, Tanjung Redeb, Selasa (7/6).
BEKAL UNTUK NELAYAN: Ketua Komisi III DPRD Berau bersama Kepala KUPP Tanjung Redeb berfoto bersama peserta dan para pengajar saat pembukaan Diklat BST-KLM dan SKK 60 Mil, di Hotel Derawan Indah, Tanjung Redeb, Selasa (7/6).

Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb, kembali memberikan pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan kecakapan nelayan-nelayan di Bumi Batiwakkal – sebutan Kabupaten Berau.

////

UNTUK kedua kalinya dalam kurun sebulan, KUPP Tanjung Redeb bersama Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong, Makassar, melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemberdayaan Masyarakat, Basic Safety Training-Kapal Layar Motor (BST-KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil, di Hotel Derawan Indah, Tanjung Redeb, Selasa (7/6).

Diklat yang turut dihadiri Ketua Komisi III DPRD Berau Saga, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, perwakilan Dinas Perikanan, Danposal TNI Berau, tim pengajar dari Poltekpel Barombong, serta 100 peserta yang merupakan nelayan yang berasal dari berbagai kecamatan di Berau.

Dikatakan Ketua Komisi III DPRD Saga, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi KUPP Kelas II Tanjung Redeb. Diakuinya, diklat yang digelar sangat bermanfaat. Sebab para nelayan akan mendapat bekal untuk melakukan aktivitas di laut.

Apalagi ujar Saga, sertifikat kecakapan yang akan didapat para nelayan, merupakan legalitas yang harus dimiliki nelayan ketika ingin melaut. “Karena memang sudah ketentuannya. Jangan sampai nelayan kita ada yang diangkut aparat, hanya karena belum dapat sertifikat. Makanya, mudahan setelah ini, pemerintah daerah juga memfasilitasi nelayan-nelayan kita untuk mendapat pembekalan seperti ini,” ujar Saga.

Bahkan pihaknya berencana melakukan kunjungan kerja ke Kantor Ditjen Perhubungan Laut, Ditjen Kelautan dan Perikanan, serta ke Politeknik Pelayaran Barombong, agar bisa terus menggelar pelatihan bagi nelayan.

“Kami akan jadwalkan nanti. Sehingga, kegiatan ini bisa berlanjut, karena ini adalah agenda yang bagus,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Akademik Politeknik Pelayaran Barombong Makassar, Egbert ED mengatakan, kegiatan ini adalah kerja sama antara Politeknik Pelayaran Barombong dengan KUPP Tanjung Redeb, serta merupakan agenda terakhir di tahun 2022, dari rangkaian kegiatan yang sudah terlaksana sejak Januari lalu. Namun, tidak menutup kemungkinan kegiatan ini bisa terlaksana kembali tahun depan, jika memang ada permintaan dari pemerintah daerah. “Tidak menutup kemungkinan, apabila ada permintaan oleh pemerintah daerah, maka akan dibahas untuk tindak lanjut pelaksanaan diklat,” katanya.

Dia menekankan, nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di atas kapal, memang harus mengantongi sertifikat kecakapan 60 Mil, serta kemampuan BST-KLM. “Jadi jangan salahkan kalau diamankan aparat,” terangnya.

Kepala KUPP Kelas II Tanjung Redeb Hotman Siagian menambahkan, dengan bersinergi dengan Pemkab Berau, pihaknya kembali melaksanakan Diklat BST-KLM dan SKK 60 Mil. Di mana, dalam kegiatan itu diikui sebanyak 100 nelayan yang akan berlangsung selama 6 hari. “Ini adalah kegiatan yang kedua kali, dan tujuan kita melaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan keterampilan, kopetensi dan keselamatan para nelayan saat beraktivitas di tengah laut,” ujarnya kepada Berau Post.

Dilaksanakannya diklat tersebut, merupakan salah satu wujud bahwa negara hadir untu membantu masyarakat. Sebagai salah satu contoh, pihaknya tidak tinggal diam dan selalu mendorong pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM), khusunya kepada para nelayan yang ada di Kabupaten Berau.  “Dengan difasilitasinya kegiatan ini, saya berharap bisa dimanfaatkan dengan baik bagi para peserta diklat, karena ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat,” terangnya.

Hotman menjelaskan, selama enam hari pelaksanaan diklat, para nelayan akan mendapatkan pembelajaran, baik secara teori maupun praktik. Diklat yang digelar tidak dipungut biaya alias gratis,  dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para nelayan di wilayah Kabupaten Berau.

“Makanya, kami juga berpesan dan mengingatkan agar para nelayan dalam bekerja di atas kapal, supaya terus memperhatikan maupun memprioritaskan aspek keselamatan pelayaran di atas kapal,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X