TANJUNG REDEB – Virus Covid-19 mulai terkendali disusul pelonggaran aturan protokol kesehatan termasuk dalam bepergian, membuat sektor pariwisata di Berau perlahan bergairah lagi.
Kata salah satu pengelola resor di Pulau Derawan, Herry Gunawan, sejak tempat wisata dibuka secara bertahap oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), banyak dari pengelola resor yang mendapatkan tamu, baik warga Berau sendiri maupun dari luar.
“Sangat siginifikan jumlah tamu yang datang, dan memang kenaikan jumlah wisatawan terjadi sejak libur Idulfitri sampai saat ini,” ujarnya kepada Berau Post, Rabu (8/6)
Apoy -sapaan akrabnya- menyebut, selain warga asli Berau, kebanyakan yang datang untuk saat ini wisatawan dari Kalimantan Utara (Kaltara). “Sudah mulai pulih lagi, dan jika dihitung persentasi sudah di atas 50 persen peningkatan jumlah wisatawan dari yang sebelumnya sangat sepi akibat Covid-19,” sambungnya.
Dicontohkannya pula, saat momen libur Idulfitri lalu, menurutnya hampir seluruh penginapan yang ada di Pulau Derawan terisi penuh oleh wisatawan. “Bahkan banyak yang tidak jadi ke Pulau Derawan karena tidak mendapatkan kamar,” kata dia.
Saat ini, dia dan pengelola resor lainnya pun kembali bersiap menyambut Hari Raya Iduladha, di mana menurut dia akan kembali banyak wisatan yang datang untuk berwisata. “Biasanya banyak yang datang melalui Tarakan, (Kalimantan Utara, red) dan saya akui objek wisata kembali bergairah,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Imigrasi Klas III Tanjung Redeb, Husnan, juga menilai hal yang sama. Itu disebutnya karena pada 6 Juni lalu sudah ada wisatawan asing asal India lagi tiba di Berau untuk berlibur ke Pulau Maratua. “Ini merupakan cikal bakal kembali bergeloranya kunjungan wisman di Berau,” sebutnya.
Sementara Camat Pulau Maratua, Aryanto, turut bersyukur kembali masuknya wisatawan ke Berau termasuk halnya wisman ke Maratua. "Kabar baik ini menjadi awal baik pemulihan pariwisata di Bumi Batiwakkal," ucapnya.
Dia berharap tren peningkatan dan pemulihan pariwisata terus berangsur-angsur membaik. Agar ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata bisa kembali pulih seperti dulu.
"Wisatawan yang seiring berkunjung tentu kembali menggerakkan ekonomi masyarakat, seperti pemilik homestay, penjual cenderamata, penyedia jasa tour guide, dan lain sebagainya," pungkasnya. (aky/hmd/sam)
